1 Nov 2021

Easy On Me Like Adele Said

Wah.. ga kerasa. Tahun 2021 tinggal menunggu hari. He em kurang sekira 60 kali 24 jam lagi udah ganti ke tahun yang baru lagi.

Lantas kenapa? Iya nggak kenapa-kenapa sih. Hehe

By the way, aku lagi sering chitchat lagi sama si Ksatria Perjalanan. Ngobrol kesana kemari. Ngobrol apa aja. iya.. tanpa maksud sih. 

Kuharap dia di riuhnya mega kota itu, tetap bahagia. Apapun yang ada di pikiran dia. 

Karena aku paham banget, dia tipe orang yang ga suka ngobrol via platform. Dia orang yang suka ketemu langsung buat nyampein apapun itu. Dia ga pinter bikin kalimat. Jadi kan aneh kalo tiba-tiba kami sering ngobrol via gawai. Wong media sosialnya aja tidak dia aktifkan.

Tapi aku berusaha jujur sih, kadang kala aku merindukan ngobrol geje ama dia. Aku bilang: aku tetiba kangen aja ngobrol. Well, ku yakin dia langsung senyum-senyum sendiri disana. Hehe.

Iya, aku kangen Ksatria Jalananku. Aku kangen membuat cerita dan kenangan sama dia. Meski kami masing-masing ga tau apa yang di kepala kami. Tapi kami paham harus ngapain ke satu sama lain.

Bulan lalu di salah satu mimbar obrolku dengan dia, dia bilang dia abis selese prewed. Aku tawarinlah untuk fotoin di lokasi lain, mana tau calon-nya photobomb juga kaya dia. Hehe.

Lho?

Prewed?

Pre-wedding?

Hahaha iya. Foto pre wedding. Foto menjelang pernikahan. 

Iya. Betul. Akhirnya dia menemukan seseorangnya. Dia bersama seseorangnya. Akhirnyaa..

Satu yang aku pikir setelah fase itu, apakah dia masih akan se-menyenangkan dahulu ya? Apakah kita masih bisa membuat cerita bersama-sama meski dia sudah bersama seseorangnya? Dan yang paling mengganggu aku adalah, apakah rasa ini tetap bisa aku pertahankan?

Karena rasa tidak pernah salah. Waktu yang membantunya berjalan lagi.

Bagiku menikmati segala jalan yang Dia kasi, itu sudah cukup menyenangkan. Altruis memang. Iya, karena aku begitu. Hehehe.

Go easy on me Baby, I was still a child..

21 Sep 2021

Setelah Beberapa Saat

Hey.. Halo..

Hehe.

Banyak hal terjadi semenjak terakhir aku meninggalkan jejak di lembaranku disini. Sampai sekarang masih baik-baik saja sih, semoga kedepan tetap baik dan akan semakin baik.

Ga aku kira pasca resign dari kantor hidupku makin hectic. Beneran ga menyangka.

Meet a new people, meet so many background, going some places, made a beautiful and fun memories. What a life.

Beneran jadi punya siklus kehidupan yang ga jauh beda pas di kantor dulu. Bedanya? Ya aku lakuin semuanya di rumah, di cafe, di jalanan, di kota-kota lain selain hometown-ku. Again, what a life.

Hmm balik lagi, aku menulis cuma karena kangen nulis disini. Cuma pengen bikin inget ke diri sendiri, kalo selalu ada tempat ini untuk cerita. Sepanjang apapun ceritanya. Setidak seru apapun jalan ceritanya. Sepenting atau gak penting apapun yang perlu disampaikan.

Aku bahagia dengan hidupku sekarang. Semoga Allah ridho dengan ini.

Yah meski banyak yang pengen aku ceritakan, mungkin next post aja ya?

Oiya h-2 menuju perayaan usia nih. Hmm 

18 Feb 2021

Sudah Lelah

Puji Tuhan, satu lembar lagi terlalui, well selamat datang tahun 2021. 

Maaf yaa.. baru bisa mengisi postingan disini lagi. Sebenernya pengen banget rajin-rajin posting seperti masa-masa dulu waktu di bangku kuliah, tapi makin kesini kok kayanya makin sempit waktuku mencintai diriku (baca; menikmati waktu berjalan dengan bercerita disini, yang mana emang nulis disini rata-rata biar aku ingat) dan makin susah nyari waktu.

Herannya, makin kepepet, makin kebelet nulis deh akutu. Haha. 

Seperti malam ini, ditengah deadline pekerjaan, yang harusnya sesuai janjiku aku serahkan tadi sore, eh tapi hingga menjelang tengah malam masih belum kelar seratus persen.. dan aku malah nulis disini. Ehehehe. Geje ya.

Ada beberapa hal dan cerita yang pengen banget aku tulis.

Oke mulai dari yang satu ini. Persis dua minggu setelah aku posting cerita pendek soal pandemi, Segudang Badai Bulan Sembilan, yang mana nawaitu emang nulis fiksi itu.. aku terkonfirmasi positif COVID-19. Persis dua minggu. Beneran ga kepikiran bakal kejadian juga. Syukur puji Tuhan aku bisa melewatinya, dan sekarang udah sehat lagi. 

Pengalaman saat isolasi mandiri gimana? Ya gak gimana-gimana.. aku termasuk orang tanpa gejala sehingga bisa negatif segera di hari kedua belas isolasi mandiri. Waktu isolasi mandiri apa aja yang dilakukan? Well percaya ga percaya, aku tetep bekerja seperti biasa waktu sakit COVID itu. Bahkan lembur-lembur bak hari normal kerja. 

Terus hal kedua adalah ini. Hari ini, sekitar sepuluh hari menjelang aku resign dari kantor tempatku bekerja selama tiga tahun belakangan. Yep.. aku berhenti akhirnya. Alesannya? Banyak. Namun ketika ditanya masyarakat, jawabanku selalu sama "Aku capek.. pengen tidur dan istirahat.."

Hari ini, enam hari kerja menjelang hariku berhenti kerja kantor. Ketika ditanya "terus abis itu mau kemana?" aku jawab: belum nentukan.. mau tidur aja dirumah dulu. Istirahat. I mean it. Aku bener-bener butuh istirahat. Karena yang kupelajari dari tiga tahun kebelakang, setiap awal tahun badanku selalu secara teratur berontak. Kucek jadwal cek up BPJS ku, ya emang tiap awal tahun aku selalu sakit. Se-la-lu. Udah, cukuplah tiga tahun aja ritme kerjaku ga beres macem gini. Lemburan sepanjang tahun itu ga baik, Dear. Semoga aku segera dapat pekerjaan yang sesuai keinginan serta kemampuanku ya.. doakan ya? Hehe.

Hal ketiganya adalah hariku ini tadi. Aku sampai rumah dalam kondisi ban kiri depan kendaraan bocor, dan seperti yang pemirsa sekalian sudah ketahui, jam pulang kantorku adalah sebelas dua belas ama shift sorenya petugas rumah sakit, yang mana jam sembilan malam baru perjalanan kembali ke rumah. Bisa ditebaklah, mana ada tambal ban di sisi pinggiran kota ini yang buka? Ban tubeless pula. Akhirnya tadi pelan-pelan kubawa sampai rumah dan berharap besok tambal ban depan perumahan sudah buka waktu aku kesana. Semoga ya!

Sejujurnya, keluhanku akhir-akhir ini adalah akumulasi kelelahanku bekerja. Bener banget kok kata orang-orang, kalau pekerjaan yang dikerjakan udah tidak sepenuh hati dilakuin dan udah tidak ada passion disana, ya sampai kapanpun kerjaannya ga bakal kelar. Itulah yang terjadi pada deadline ku yang sedang aku selesaikan ini. 

Berharap sekali segera tanggal satu di bulan baru, tanggal aku mengajukan mundur dari jabatanku yang sungguh terasa berat aku emban sekarang di tempat kerjaku. Manajer Teknik merangkap admin, merangkap kurir komitmen, merangkap keuangan, merangkap tenaga ahli, merangkap sopir, merangkap project officer, merangkap tukang cuci piring, merangkap... banyak. 

Sungguh, aku tidak akan menyesal berhenti. Iya, karena aku sudah lelah.

Sekian dulu ya. Ku balik kerja dulu. Semoga akan makin rajin nulis lagi disini.