28 Apr 2014

Panarukan, Blog, dan Detik Travel

Halo, lama sudah tidak posting apapun disini. Harap dimaklumi, selain sedang berjuang mengarungi fase hidup bertajuk "tesis", kehidupan sehari-hari membuat jadwal menulis di blog yang awalnya rutin jadi ter-PHP alias tidak menentu.
Beberapa hari yang lalu, H-2 hari presentasi proposal tesis, aku mencoba seacrh tentang Panarukan dan pelabuhannya. Yah kupikir mungkin saja ada hal baru yang belum aku ketahui dari internet. 
Kupikir jika kutemukan gambar baru, akan kupakai sebagai background presentasi proposal nantinya. Untuk mempermudah, kugunakan search engine nomor satu di dunia, Google, tuk mencari Pelabuhan penuh kenangan itu.
Gambar-gambar hasil search-nya yang muncul tidak banyak berubah dari beberapa waktu lalu aku sempat cari, panorama kapal-kapal nelayan dari kecil ke besar yang singgah, ramainya pedagang ikan yang notabene istri-istri dari nelayan itu, dan juga indahnya sunset di Panarukan. Ngga percaya? Search aja coba =D
Mata menuju ke baris demi baris gambar-gambar itu, beberapa masih kudapati gambarku dari postingan blog ini beberapa tahun lalu. Indah memang pelabuhan ini, sayang beberapa tahun lalu aku belum berjodoh dengan Nikolas seperti sekarang. Tunggu saja, pasti kudapatkan gambar-gambar terbaik Panarukan dari Nikolas! =)
Iseng saja, kubuka salah satu tampilan gambarku dari blog yang ada di hasil search engine itu. Ternyata kutemukan salah satu artikel di Detik yang mengutip gambar Panarukan dari blog-ku. Gambarnya pun persis tidak dirubah sama sekali. Seketika langsung kubodoh-bodohi diri sendiri, kenapa tidak dari awal saja kupakai watermark di gambar-gambar itu.

Keluhan sempat aku kirim ke sosial media yang kupunya seperti path dan kukoneksikan dengan facebook. Beberapa kawan menganjurkan agar memberi watermark pada gambar yang aku upload di internet, dan beberapa lainnya menyarankan agar segera menghubungi Redaksi Detik tuk melaporkan tindakan penjiplakan ini. 

Hal yang pertama kulakukan adalah memberikan efek disable klik kanan pada blog ini. Karena dahulu sempat juga ada yang mengutip gambar dari blog ini tuk dipergunakan di postingan lain tanpa memberikan sumber gambar. Namun setelah bertahun berlalu, aku sempat mengedit template blog dan terlupa untuk memberi perintah disable lagi. Jadinya mudah bagi siapapun tuk mengambil gambar dari blog ini tanpa ijin pemiliknya dahulu. Sedihnya =(
Hal yang kedua adalah mengirimkan surat elektronik (e-mail) kepada redaksi Detik Travel mengenai plagiarisme yang dilakukan pada salah satu postingannya. Surat itu berisi laporanku atas pengutipan tanpa ijin yang dilakukan pada salah satu postingan (kusebutkan link sumbernya) serta sumber kutipan (kusebutkan link postingan blog mengenai Panarukan-ku).


Besoknya, pihak deTik travel langsung membalas e-mail dan memutuskan menghapus artikel tersebut karena mengandung plagiarisme. Terimakasih banyak http://travel.detik.com/atas respon cepatnya!
Semoga hal kaya gini nggak terlulang dimanapun.

Well, disini aku belajar banyak hal. Banyak sekali sebenarnya tindakan plagiarisme baik yang tercover maupun tidak. Keluarga pun sering menerima tindakan plagiarisme yang sadar maupun tidak disadari. Hal seperti itu menimbulkan kerugian yang.. yah, emang tidak banyak sih untuk jangka sekarang, namun tuk jangka panjang ya bukan berarti tidak rugi sekali saja bagi pemilik aslinya.

Maka dari itu,
TOLAK PLAGIARISME!
Jujur dan Bijaklah dalam menulis dan mengutip.

Sekian dariku. Semoga bisa menulis lagi.

3 Apr 2014

Untuk Sebuah Jawaban

Kepengen segera selesai.
Segera menyelesaikan kewajiban ini.
Lalu pulang..dan menunaikan kewajibanku yang lain.
Hidupku tidak akan sia-sia.

Memang kadang terasa sesak jika perasaan negatif macam iri dengki takabbur dan riya menghampiri.
Tapi bukannya itu ujian?
Iya. Ujian yang membuat kita jadi punya pijakan untuk selangkah kedepan bila berhasil melaluinya.

Aku merindukan beberapa sosok dari masa lalu.
Rindu yang tidak atau belum aku temu jawabannya.
Apa Tuhan akan mentakdirkan kami tuk bertemu lagi? Itu yang merupakan pertanyaan lanjutannya.

Satu hal yang pasti. Ketika seluruh rasa sakit dari perasaan emosi timbul. Aku hanya berpegangan pada keyakinan bahwa...Tuhan tidak tidur. Dia tau mana yang paling baik bagiku.
Tuhan tau bagaimana perjuanganku dan doa-doaku.
Aku percaya, ujung jalan akan sampai tanpa terasa.

Nikmat yang paling tidak aku syukuri ya kesehatan. Sudah dua hari ini tubuh meronta tak henti. Kelelahan dan juga tidak tahan menempa suhu kota ini yang tidak dapat ditolerir tubuh.
Ah.. sedikit berharap ada seseorang yang bisa diajak bercanda diujung hari soal keluhan yang satu ini ya. Tidak penting namun melegakan untuk dibahas.. hmmm.

Senja dan rona jingga kemerahan itu tiba..lagi-lagi harus menunggu esok untuk sebuah jawaban.