2 Mei 2023

Sesederhana Itu

wah.. bisa galau juga aku.

sejujurnya aku lupa tentang doa apa yang aku pinta ke Tuhan.. hingga surat yang tak pernah bisa kutujukan padamu di lembaran tulisanku yang lain di halaman ini, berubah dalam kurun waktu setahun.

tapi aku masih ingat dengan sangat jelas, rasa sakit itu. rasa sakit ketika merindukan punya mimbar bincang denganmu. dan rindu itu diijabah dengan cantik oleh Tuhan, dengan menghadirkanmu kembali di hidupku. meski ya, tetap, aku hanya bisa merasa mencintaimu dalam senyumku dan berharap kamu masih ingat kesepakatan kita dulu... bahwa kita tidak bakal bisa bersama.

Tuhan menjadikanku seseorangmu, iya, itu saja doa yang aku ingat tentang kamu.

doaku memang selalu tentang kamu. tentang kebahagiaanmu. tentang hidupmu yang coba kamu pahami itu.

aku selalu menangis tiba-tiba saat kamu menunjukkan betapa sosokmu itu sangat mudah kucintai. aku selalu menangis.. bahagia, dan sedikit menggores hati. bahagia betapa masih ada dirimu dikeseharianku hingga kini.. tapi sakit karena tidak akan dibolehkan untuk berharap dari posisi ini.

untuk itulah aku selalu meminta tentangmu pada Tuhan. bukan, bukan meminta memilikimu. bukan.

kesehatanmu, kesehatan mentalmu, kebahagiaanmu, bahkan mendoakan semoga sesegera mungkin kamu menemukan kembali comfort zone mu.. meski itu berarti aku akan kembali merindukanmu dalam sakit dan sakit. 

ternyata mencintai ala mereka para pecinta itu seperti ini. cinta yang tidak berharap untuk kau balas. cinta yang menenangkan meski kau tahu akan ada badai. cinta yang penuh rasa bersalah karena setiap kali aku berkewajiban menghiburmu, kepalaku penuh pertanyaan "apakah kalimatku akan menyakitinya nanti?"

sesederhana itu cinta ini.

aku sudah seterbuka itu hanya kepadamu. bahkan mencoba ke yang lainnya..tapi gagal.

mungkin memang aku ditakdirkan sekuat ini oleh kawan bercandaku. mungkin memang setangguh ini Tuhan memintaku. jadi seseorangmu ternyata kisah yang sangat cantik. seperti hatimu. seperti dirimu.

yah..lagi-lagi aku hanya bisa menyampaikannya disini. dengan tetap berdoa, Tuhan menguatkanmu selalu. Tuhan membuatmu yakin dirimu mampu selalu. 

26 Des 2022

It's Me Again, Menantang Dunia

Hai?
Kembali lagu menulis disini setelah sekian lama itu biasa saja rasanya. Terlalu banyak up and downs soalnya di 2022 ini. Hehehe.
Alhamdulillah-nya, aku lebih tenang hadapi itu semua.
Bisa jadi, karena ini tahun dimana aku belajar jadi tegas, even ke diriku sendiri. Selain itu aku dalam pengobatan psikolog yang herannya bisa sangat aku percaya. Sehingga ekspresi itu segera dapat tersampaikan, tidak seperti dulu- yang kudu mikir panjang dulu mau nulis disini enggak, mau apa- atau nggak mau apa.

Daripada laman-nya usang dan berdebu, makanya aku nulis aja yaa.. meski se-random ini hehehe.
Here I am. Menuju kepala 3 yang tengah, dan hebatnya masih berdiri sendiri. Memilih sendiri itu ternyata hebat. Entah hebat, entah sudah berapa orang mencoba mendobrak tembok hati ini, tidak bergeming sedikit pun. Hahaha.
Aku lebih bisa menikmati 2022-ku, lebih tenang, tidurku lebih nyenyak. Meski 2022 bagi sebagian orang termasuk chaos, aku bisa melalui chaos itu dengan saangaaat aman tenang. Hingga heran sama diriku sendiri. Well alhamdulillah. Anak Abah bisa tegak dan gak nangisan hahaha.

Lagu yang lagi ku repeat one sekarang adalah Tulus - Interaksi... yang mana persis dengan apa yang lagi on-going di kepala. Bener-bener deh, jawara Bucantik (sebutanku untuk psikolog ku). Apapun yang beliau pernah sampaikan di berbagai sesiku dengan beliau, kebanyakan bener dan kejadian. Termasuk lewatnya lagu ini di timeline ku.
Recently, lagi maju mundur untuk "having a close relationship" ama seseorang, dan hebatnya Bucantik, lirik lagu ini menyampaikan sebagian besar kekawatiranku akan those relationship. Bucantik once pernah bilang: lagu yang keputer disekitar kita itu ada karena apa yang kita pikirkan. Itu namanya kekuatan pikiran.

Bisa dibilang, 2022 ku berjalan oke karena under her treatment. Sebelumnya aku yang merasa sombong paling ahli isi hati orang ini, dibikin sukses ambruk menangis oleh beliau. Intinya beliau bikin aku yang selama ini merasa didzolimi dunia.. sadar bahwa ternyata yang dzolim itu adalah diriku sendiri ke diri ini. Terlalu banyak unfinish busines yang aku acuhkan padahal itu berpengaruh besar untuk kelanjutan langkahku.

Halooo.. 5 hari menuju 2023 dan aku merasa bahagia, cukup, penuh, recharge. Terimakasih yaa 2022 dan tahun-tahun sebelumnya, kalian membentuk pribadiku.
Wis, cukup, tak siap-siap nunggu travel ke bandara dateng. 
Oh iya.. ini lirik lagunya btw:

Manalah kutahu datang hari iniHari di mana ku melihat diaYang tak aku bidik, yang tak aku cariDuga benih patah hati lagi, tahu begini

Jika bisa memilih tak bertemumu pasti
Itu yang kupilih
Jika bisa kuhindari garis interaksi
Itu yang kupilih

Ingin bawanya ke tempat-tempat indah
Tipikal klise ingin tahu pikirnya
Entah ini ingin, entah ini sayang
Si hati rapuh tantang wahana, oh, lagi-lagi

Aku yang tak berkendali di oasis sendu
Itu yang kupilih
Aku yang tak kuasa mengendalikan/kenali hati
Tak semua kupilih

Alam dan seluruh energinya
Apa dalam ciptanya ada aku?
Bila bukan untuk aku
Hindariku dari patah hati itu

Jika dia memang bisa untukku
Sini, dekat dan dekatlah
Dan jika, dia memang bukan untukku
Tolong, reda dan redalah

Reda dan redalah,
Reda dan redalah, atau mendekatlah..

But I do hope sekarang dia merasa tidak nyaman, sama persis dengan rasa tidak nyaman yang aku rasakan.
Asli aku tahu, apalah aku, ku tahu aku tidak ada dalam dunianya. 
Asli aku tidak berharap aku dipilihnya menghabiskan hari, tapi jika memang tidak untuk lebih dekat lagi, setidaknya, rasa tidak nyaman ini bisa ku netralkan. 
Please, just.. sadarlah? Hehe.

13 Apr 2022

Surat Untuk Abah (Part 2)

 Assalamualaikum Abah, akhirnya bisa cerita ke Abah lagi hehe..

Surat ini Mbak tulis murni karena sedang sangat merindukan sosok Abah. Iya meski tidak mungkin bertatap muka kembali, Mbak berharap Abah masih setia mendengar dan membaca apa yang ingin Mbak sampaikan.

Akhir-akhir ini, Mbak makin sering menangis sendiri. Entah itu karena hal sepele, atau hal berat. Rasanya sama saja, enak sekali rasanya menangis dalam diam Bah..

Ternyata menjadi tua itu tidak mudah ya Bah? Mbak kangen jadi putri satu-satunya Abah. Kangen merasakan akan selalu ada yang mendengarkan dari sisi seorang ayah. Mbak kangen untuk jadi tidak kuat, dan Abah akan berkata "nggak apa-apa Mbak... nanti sakitnya hilang kok.."

Rasanya ingin sekali menjadi usia 10 tahun lagi. Ketika Abah masih ada. 10 tahun adalah usia dimana Mbak terakhir kali merasakan menjadi anak yang sempurna dengan kedua orang tua. Rasanya ingin sekali kembali di hari-hari masih ada Abah.

Mbak sedang sangat capek, Bah. Hehe iyaa pasti Abah bakal bilang "lho, baru awal tahun lho.. Mbak kan capeknya akhir taun?" hehehe, iya nggak tau nih kok sudah kalah sebelum berperang.. Mbak juga bingung kenapa.

Tapi iya kok, Abah tu yang perlahan ajari Mbak kuat. Abah yang ajari Mbak jadi seperti sekarang ini. Abah yang ajarkan agar jangan gampang menyerah dan jangan lemah. Mbak kuat kok kaya Captain Marvel, Bah.

Tapi bolehkan, sekali-kali superheronya menangis?

Nggak apa-apa kan kalau Mbak kadang pengen jadi lemah dan rapuh? Captain Marvel pun bakal jadi seorang yang lemah kok kalau lagi sendirian.

Dear Abah, sudah malam ke 11 Ramadhan tahun ini, sudah Ramadhan ke 22 tanpa Abah. Semoga Mbak bisa jagain Mama sampai nanti ya..?

Kangen banget Bah. Kangen yang sampai sakit banget rasanya hati ini.

Wassalamualaikum.