Sesuai janjiku akan ada postingan baru
di minggu ini. Kebetulan sih Senin ini libur Hari Buruh, so agak longgar
waktunya untuk nulis.
Jadi recently aku akhirnya bisa
mewujudkan rencana jalan-jalan yang sudah aku dan beberapa orang rencanakan
semenjak bulan November tahun kemarin. Sempat hopeless juga bakal nggak jadi,
tapi alhamdulillah yaa kesampaian setelah berbagai drama dan alhamdulilah
banyak cerita seruu banget di jalan-jalan kali ini.
Menyambut konser band kebanggaan kami
yakni Coldplay maka berangkatlah aku dan 3 orang kakak-kakak beda kota beda
alam (*lho?) hehe maksudnya beda kesibukan ke Singapura. Tiket konser yang kami
dapat adalah Jumat tanggal 31 maret, jadi kita berencana 30 maret sudah di
Singapura dan extend keberadaan kami disana hingga Minggu 2 April.
Dan tibalah hari itu, 30 Maret 2017
yang udah aku tunggu semenjak tahun lalu. Kami gak ada satupun yang 1
penerbangan, kecuali 2 kakak yakni mba Cit dan mba El yang sama-sama dari
Jogja. Aku sampai Singapura pertama, disusul oleh mba-mba Jogja, dan mba Han
yang nyampe terakhir karena terbang dari Bandung dan ternyata delay beberapa
jam saudaraa.. aslinya mba Han lah yang sampe pertama, walhasil beliau jadi
yang paling terakhir dateng, mana kami berempat beda terminal semua. Hahaha oh
my God.
Oke lanjut sampai pada titik pertemuan
kita di terminalnya mba El dan mba Cit, setelah ketemu berempat, kita agak
bingung beli kartu STP (Singapore Tourist Pass) dimana, berujung pada
muter-muter dilantai dasar 2 terminal di Changi, lokasi tempat MRT station yang
njeketek banget tempat belinya ada di belakang punggung kami karena
ternyata station itu berada diantara 2 terminal, yakni terminal 2 dan terminal 3. Haha. Harga kartu STP sekitar 30 SGD dengan masa pakai kartu 3 hari, dan
kalau udah selesai pake dibalikin ke loket itu untuk dapat 10 SGD.
Setelah naik MRT dan berganti di 1
stasiun pertemuan line dalam kota (lupa aku sumpah, saking hobinya kita naik
mass transport di sana jadi gak ngapalin rutenya) hingga akhirnya sampailah kita
di Kallang Station, dekat lokasi hostel kami yang letaknya persis di utara
stadion tempat mas Chris dkk konser.
Sampai di hostel, kami dikasi kabar
yang shocking soda karena ternyata kita hanya akan menginap disini malam
ini doang dan besok kudu cuss ke hostel tengah kota, karena terjadi
penumpukan pesanan di aplikasi yang kemarin kita pakai buat pesen ini kamar.
Hiyaaa..
mb Cit dan mb Han sudah siapkan protes speech untuk ini, hingga
gimanalah caranya biar kami bisa tetap nyaman nanti nonton konser dan saat
pulang konser.
Akhirnya kita dapatkan kompensasi bahwa kami akan diantar ke
lokasi konser besok.
Oke fine. Tapi rencana jalan-jalan tetap berjalan karena
waktu juga berjalan kan, kita jalan tuh juga mengubek-ubek itinerary
yang udah didiskusikan jauh hari akibat kita ganti tempat nginap.
Mba El di salah satu sisi Orchard yang ramai turis sore itu |
Tujuan
pertama kami di Singapura sore hari pertama itu adalah Orchard Road, sambil
galau di tengah hujan yang mengguyur Orchard, kami putar otak gimana kita ubah itinerary
supaya tempat-tempat penting tetap bisa kita kunjungi dalam kurun waktu Kamis
hingga Sabtu malam (Minggu kami sudah ada yang kudu balik ke Indonesia
paginya).
Mba Han berhasil mencapai Hard Rock Café Singapura untuk membeli buah
tangan buat temen-temen yang pesen (haha hari pertama aja udah beli oleh-oleh
loh beliaunya).
Setelah
balik dari Orchard, kita ke hostel dalam keadaan laparr, dan sibuk nyari lokasi
terdekat KFC karena akuu penasaran ama Chizza. Dan zooonk setelah perjalanan
jauh ke ujung pulau Singapura yakni hampir ke arah Sentausa Island, kami gak
menemukan itu menu di KFC yang kami temui dijalan..
Karena so random, kami akhirnya balik ke daerah hostel dan
makan masakan Malaysia dengan nama warung “Imam Banana Leaf” Restaurant di deket hostel, dan kami jadi ketagihan makan disini.
Hahahahaha maafkan adek ya kakak-kakak.
Hari kedua tiba, hari konser juga.. dan
pagi itu kami packing dengan malasnya karena mau pindah hotel. Karena
dijanjikan oleh petugas hostel pertama kalau barang akan dibawain ke hostel
pindahan, kami akhirnya cek out mendekati waktu cek out yakni menjelang jam 11
siang. Oh ya, kami gak kebagian sarapan, karena turun ke lobby sudah
jam 10 pagi, which is breakfast time is over..huhuhu.
Oke kita search lagi lokasi Chizza nya
KFC yang gambarnya bikin ngiler itu dan emang ada KFC deket stadion tempat mas
Chris konser, kalau dari hostel KFC tersebut ada di sisi lain stadion.
Kakak-kakak pada beli cemilan di stasiun MRT Kallang sementara aku ngelihat apa
bisa kita naik dari terminal kecil deket hostel. Ternyata bisa tapi udah agak ketinggalan bis jadi kita ambil bis deket MRT Kallang.
Oke setelah naik bis ke arah
sisi lain stadion (kalau jalan kaki 1.5 km gilee) sampailah kita di KFC yang
dimaksud, dan njeketek lagi ternyata Chizza KFC sudah tidak lagi di
produksi semenjak bulan Februari. Huaaa kudu nangis hahahaha.
Kakak-Kakak model Chinatown yang siap banget kalau difoto (ki-ka: mba Cit, mba El, mba Han) |
Akhirnya kita lanjutkan perjalanan ke
China Town karena mba Han ngebet banget ambil foto disana, dan pengen ke Buddha
Tooth Relic Temple. Siang menjelang setelah kita selesai foto-foto. Kita
putuskan segera menuju ke stasiun MRT Chinatown untuk menuju ke hostel kedua
kita.
salah satu sudut Singapore Chinatown yang fotoable |
salah dua sudut Singapore Chinatown yang fotoable |
Sampai hostel kita cek in dan terjadi sedikit
keributan disana karena ini pertama kalinya hostel mereka kebanjiran order.
Ternyata selain Coldplay yang konser di Singapura, di hari yang sama EXO juga
adakan konser di negara ini. Hahaha ngakak lah saya dalam hati, pantesan
semua hostel se-negara penuh dan pusing menghadapi turis-turis yang
berdatangan.
Saat kami cek in, ternyata barang mb El ga kebawa dari hostel
pertama karena ada salah komunikasi, jadi kami masuk kamar (alhamdulillah kondisi kamar yang ini sedikit lebih baik dari hostel pertama karena kamar mandi ada
didalam kamar) sambil menunggu mba El yang tas isi bajunya masih dikirim
kesini.
Okelah kita sudah selesai siap-siap dan
siap menunggu angkutan yang mengantar ke stadion lokasi konser. Dipesenkan Grab
car oleh pihak hostel, dan ternyataaa jreeeenggg.. kita suruh bayar itu grab. Hahahaha.. yaelah kirain sesuai
janji hostel pertama, mau disediakan angkutan gratis ke stadion.
Siap-siaplah
kita berencana untuk mampir hostel pertama nanti sepulangnya kita dari konser.
sempet banget foto depan stadion |
Setelah menunggu beberapa jam untuk
masuk ke stadion, kami akhirnya berhasil duduk di kursi yang sudah kami beli
tiketnya jauh-jauh hari itu.
Kalau ditanya gimana perasaanku nonton konser disana? Jawabnya panjang dan lebar! Hahaha.
Gak percaya akhirnya kesampaian juga
nonton konser mas Chris and the band dengan mata kepala sendiri, dengan uang
hasil bekerja keras setahun, dan ini semua worth it.
Baik itu konsernya,
jalan-jalannya, tujuan wisatanya, teman jalan-jalannya, kenangan manisnya,
guyonannya, cerita capeknya, mimpinya yang kesampaian, banyak banget lah.
Semua
anugerah Alloh di awal 2017 yang insyaAlloh indah ini. Hehehe.
suasana konser Coldplay di Singapura yang susah dilupakan |
2 jam kurang lebih kami didalam
stadion, saat lagu Fix You ga terasa air mata ini menetes. Begitu dalem
maknanya lagu ini ya. Ga sengaja aku lihat si mb Cit juga mberebes mili... bahkan
begitu beliau duduk dan lihat pemain bass favorit beliau, kakak Guy Berryman.
Kami beneran have fun disana malam itu, gak ada sedihnya sama sekali selain
galau gara-gara lagu, dan gak terasanya waktu 2 jam itu berlalu. Seruuuu
bangeeeett masyaAllah.
Head Full of Dreams Singapore's Handband |
Saat konser selesai kami segera bergegas keluar stadion untuk nyari line bis ke arah hostel, setelah sebelumnya mba El sempet hilang ketinggalan didalem stadion. Ahahahah. Capek yang barokah bangett dah malem itu.
Universal Studio Singapore Landmark |
Sabtu paginya kami jalan-jalan ke Haji Lane, Masjid Sultan, lanjut ke Sentausa Island karena mba Han mau beli Garret Popcorn yang ternyata enak bingit rasanya. Menyesal lah saya nggak ikut beli. Hahahaha.
Oh iya selama di Sentausa kami kena hujan deres dan galau yang menemani makan
siang kita di KFC Vivo City, dan masih hujan sampai kita ke Marina Bay Sands,
Gardens by The Bay. Hujan baru berhenti saat kita menuju Merlion Park. Hari itu
kita akhiri dengan mampir ke Mustafa Supermarket, gempor banget kaki ini
rasanya.
mb Han di salah satu sudut Haji Lane |
Perjalanan kembali ke hostel kedua ini kami terpisah jadi 2 grup, aku dan mba Cit yang masih di Mustafa karena kakiku gak bisa diajak kompromi jadi nawaitu pesen Grab (padahal cuma tinggal jalan 700 meter aja dari Mustafa ke Hostel kedua) tapi akhirnya ya jalan juga karena gak ada Grab sama sekali ditengah macetnya Singapura malam itu. Kami dikasi kabar gak enak, yakni kita disuruh cek out semenjak tadi siang. Dan barang-barang kami di keluarkan paksa. Lhoo apa-apaann…
Sementara kita menenangkan diri, perut
udah gak bisa diajak kompromi, makanlah kita di warung masakan Malaysia di
dekat hostel, warungnya namanya Abbas Restaurant.
Kelar makan malam, kenyang,
dan bersamaan dengan itu aku ngucapin selamat ulang tahun ke mba Cit yang
kebetulan itu udah jam 12 malam waktu Singapura.
Maaf yaa mb Cit, adeknya ini
ga bisa ngasi kado apa-apa.
Tapi aku mendadak inget, tahun lalu aku ngado
beliau poster Coldplay gede banget yang aku pesen langsung dari negaranya,
Britania Raya. Dan tahun 2017 ini, manusia-manusia di poster itu bisa beliau
lihat langsung dengan mata kepala sendiri dalam kondisi sadar dan bahagia.
Bahagia banget gak sih? Hahaha.
mb Cit, selamat ulang tahuuuunnn |
Oke, kita balik ke“kurang beruntung”-an kami di Singapura, kami bener-bener harus cek out dari hostel kedua itu, dalam kondisi lelah, bawaan oleh-oleh banyak dari Mustafa dan Sentausa Island dan juga marah.
Ini kondisinya kami bukan warga negara sini, pake dilempar kesana
kemari.
3 malam menginap, 3 malam juga kami harus ganti kamar.
Bayangkeeeuuuun.
Setelah dampratan sumpah serapah yang
diajukan mba Cit dan mba Han ke pengurus hostel pertama kami yang secara
sengaja berada di Hostel kedua untuk mengurus kami, dan juga dampratan ke Bapak
penunggu lobby yang ngakunya pemilik hostel dan tidak bertanggungjawab atas
keberadaan kami, kami dipindah ke Hotel bintang 3 yang ada disekitar hostel
kedua ini.
Tetapi jadinya kami dipisah jadi 2
kamar yang berbeda lantai karena hotel tersebut cuma menyediakan double-bed
room. Oh iya, kami juga gak lupa nagih pembayaran Grab kami dari hostel kedua
ke stadion, kurang lebih 13 SGD ke pengurus Hostel pertama yang kebetulan lagi
ngurusin kepindahan kita.
Mba Cit dan mba El sekamar karena mereka ambil penerbangan
yang sama dan kudu cek in pagi hari, sementara aku ama mba Han sekamar.
Merlion on early April 2017 |
Gak banyak yang aku lakukan di kamar
hotel ke 3 ini selain packing dan ngobrol-ngobrol ama mba Han, secara kan kita
tinggal nunggu waktu terbang balik ke Indonesia besoknya.
Aku belum sadar
sepenuhnya paginya, saat mba El dan mba Cit mampir ke kamar untuk pamitan, jadinya aku
sampaikan pamitanku via grup whatsApp yang sengaja kita bikin buat rencana
Singapura ini.
Karena aku ambil penerbangan paling
sore diantara kami berempat, jadilah aku jalan-jalan ke berbagai terminaldi
Changi Airport. Ternyata seru dan aku merasa kurang lama transit disitu, karena
belum ngerasain Singapore City Tour yang ternyata kita kudu punya jeda minimal
7 jam sebelum flight. Huhu.
Aku jalan-jalan sendirian seharian di Changi kaya
orang ilang. Ke Kaktus Garden, Butterfly Garden, dan kesemua terminal yang bisa
dijangkau pakai skytrain antar terminal (beberapa foto aku post di http://instagram.com/fiyash
kalau mau lihat).
Changi menurutku bandara yang sangat
nyaman dan enak kok untuk transit. Bahkan makan siang pun aku bisa milih banyak
hal, harganya pun normal ga melambung amat.
Alhamdullilah.. akhirnya tiba juga di Indonesia sekitar
jam setengah 8 WIB. Dan karena masih harus melanjutkan perjalanan ke Malang,
akhirnya aku habiskan waktu di travel dengan tidur. Sampai Malang jam 1 pagi.
Sekian perjalanan kami ke Singapura awal April 2017 ini, sangat sangat berkesan bagiku.
See you on next post!
Sekian perjalanan kami ke Singapura awal April 2017 ini, sangat sangat berkesan bagiku.
See you on next post!