28 Okt 2014

Sudah Saatnya

"....kapan aku bisa berkata seperti ini ya?
sudah saatnya kau berdiri setegak-tegaknya.
membiarkanmu memutuskan jalanmu adalah tujuan penting,
yang kupinta selalu pada Tuhan,
keikhlasan dengan pertaruhan nyawa,
keikhlasan dengan tawaran, tamparan kenangan-kenangan.."

taken from suatu paragrafku di sendunya Mei 2012. (klik disini untuk sumbernya)

7 Okt 2014

Buatmu, Semangatlah.

SEBELUM tidur, adakalanya aku punya banyak sekali pikiran untuk dituliskan disini.
Peduli amat sama apapun komentar orang-orang diluaran, diriku ya diriku. Emangnya mereka bisa apa selain komen? Hehe.....kidding.

Okelah.. Beberapa waktu belakangan isi kepala lumayan campur aduk. Kejadian-kejadian dibelakang mengulang terputar dikepala. Pertanyaan kawan membuat pikiran kembali terhenyak jauh kebelakang, agak sedikit jauh kebelakang, dan melihat yang kemaren barusan lewat.
Well, setiap orang kan pasti melakukan kesalahan? Jadi aku mulai bersikap "wajar" menghadapi kesalahan-kesalahan macam itu. Karena aku yakin, di suatu waktu dibelakang, aku pernah menyakiti seseorang.

itulah yang membuat sebuah keberadaan begitu penting.

Namun makin kesini, makin umur dan angka umurku bertambah, aku dapatkan satu hal yang penting yang perlu untuk menemani 'keberadaan'...yakni kepercayaan. 
Pernahkah kau meremehkan seseorang karena latar belakangnya? Aku pernah. Sering, malah. 
Track record seseorang ternyata sangat amat berpengaruh ya.. hmm. Makin berisi batang padi, makin menunduk. Makin tua seseorang, makin banyak akal dan pengalaman, bahkan trauma dikepalanya.

Ada beberapa hal yang ingin sekali aku utarakan ke beberapa orang yang ada disekitarku. Mungkin karena kondisi yang 'membatasi', tak ada sempat waktu untukku mengutarakannya langsung. Jadi biar kepalaku plong dan bisa mimpi indah malam ini, kutulis disini saja laah ^_^
Buat kamu, percayalah senja akan menghadirkan terbitnya matahari. Meski berat, meski lelah, meski tidak dihargai, bukankah dirimu sudah bekerja keras?
Itu nyata..diantaramu dan Tuhan. Itu nyata..diantaramu dan doa-doa Ibu yang selalu beliau panjatkan sambil menyebut namamu, putranya yang sedang berjuang :)

Buat kamu yang disana, kamu terlalu sibuk memilah-milah mana perkataan orang yang serius, mana yang tidak. Padahal diantara kesemuanya, suatu waktu nanti akan ada masa dimana hal-hal yang kamu acuhkan akan kamu butuhkan.
Dan aku, tetap tidak berhak apapun atasmu..karena semua yang keluar dari mulutku, dan ketikanku, semua yang kau baca dariku..hanyalah bualan. Tidak apa. Karena mungkin suatu waktu kemarin, aku mungkin menyakitimu. Maaf ya.
Dan aku, percaya suatu hari, tidak lama lagi, kau akan menemukan-nya ;)

Buat kamu yang sedang berjuang untuk menggapai tujuan dan resolusi, bersemangatlah! resolusi lain menanti. Kakukan itu semua, selesaikan, hajar semua, SEKALI LAGI, dengan caramu.
Demi mereka yang selalu menanyakan kepulanganmu. Demi mereka yang selalu tersenyum kecut saat kau utarakan alasan-alasan terhambatmu, soal materi dan duniawi.  
well dude, that's just.....there's nothing can stop you!

Cinta memang kadang membuat kita sakit yaa. Memori yang dulu terasa baik-baik saja, ketika semua berakhir, semuanya langsung terasa asam, pahit, bahkan tidak berwarna. Lalu aku bisanya cuma tertawa saja, agar hal-hal macam itu tidak menyebabkan sakit, tidak begitu hambar, dan tentu..tidak menimbulkan pertanyaan yang aneh-aneh.
Menurutku, hak setiap orang untuk mencintai, untuk dicinta, untuk diperhatikan, untuk memberi perhatian.. karena dari situ kebaikan lain akan muncul. Dan Alhamdulillah, kebaikan memang muncul setelahnya. Belakangan malah kupikir kalau ternyata ini cuma soal ketulusan, kesungguhan, dan (-ketika semuanya harus hilang atau terhapus-) keikhlasan.
;)

Hey kamu, bersemangatlah. Ketahuilah, aku disini selalu merindukanmu tersenyum dan bercanda. Masih ada esok, lusa, dan masa depan dalam kepala yang harus diperjuangkan.
Demi apa yang kamu percaya, demi apa yang aku percaya, demi apapun yang kita percaya. Genggam erat bawalah itu sampai tujuan.


AAAAAAaaaaayo berjuang bersama! ;)