9 Apr 2013

Surat Buat Ksatria (1)


I don't wanna fall out,
but we're all out of time..

Yah.. udah hampir setahun semenjak aku ngerasa kaya gitu ke kamu.

Dan diawal hari yang dini ini, aku berterimakasih pada Allah buat semua pengetahuan baru yang aku dapatkan. Tentang pertanyaan-pertanyaan yang selama ini ada di benak, dan selama ini aku memilih untuk menjawabnya dengan "Nggak Mungkin".. Dan ternyata kamu juga ngerasa kaya gitu ya.
Semua pertanyaan-pertanyaan implisit menyebalkan itu..aku nggak nyangka itu beneran.
-karena kupikir kita ini cuma hal yang semu, ini cuma-cuma dan ini hal yang ga mungkin lho-

Apa ya? Mungkin emang aku lagi bener-bener menikmati hidupku disini sekarang, dan nggak mau bersedih lama-lama karena kehilangan kamu..
Eh.. Setidaknya kamu nggak hilang beneran sih. Cuma yaa sedikit berjarak aja sekarang. Hehe..

Berjarak. Ya. Kata sifat itu yang memberikan perbedaan baru diantara kita.
Eh tapi.. Nggak sih. Aku nggak menyesal jadi jauh darimu sekarang.
Malah aku seneeeeeng banget tahu kamu sehat disana. Seneng banget bisa tahu kabarmu terus tanpa kita saling bertatap muka. Tahu nggak? Sedih sekali kemaren lalu itu kita hanya bisa berjumpa sesaat.

Sedih.

Aku yang berharap itu nggak akan berakhir cepat. Keadaan yang membuatnya berakhir cepat. Aku yang kepengen ketemu lama-lama tapi nggak ada waktu lagi. Nggak pengen kamu kenopo-kenopo. Nggak pengen mereka berpikir lebih dan lebay juga sih..
Siaalll.. Kenapa sebentar banget sih kita bertemu kemaren??
Kenopoooo???

Akuuuuuuu....... Aaaaaargh. Tau ah!
 *mendadak bete*
 *lho?*

Hahahaha. Childish!

I wanna believing everything that you say..
'Cause it sounds so good..

Yah seenggaknya aku legaaaa banget bisa tahu ini semua. Meskipun gak langsung dan live. Meskipun kudu diubek-ubek dulu ampe nggak punya muka. Dan yah..meski udah berlalu beberapa waktu. Meski udah tidak bisa kaya dulu lagi. Aku nggak tahu.. rasanya aku masih pengen bertahan. Aku merasa masih pengen berjuang buat kamu lagi seperti dulu. Aku masih pengen ngerasa kaya gitu lagi.. Meski kudu berkorban kaya dulu. Meski aku kudu memilah sikapku didepan semua orang.
Aku minta maaf buat segala penolakan sikap yang dulu. Bukan karena nggak ngerasa. Aku lebih nggak percaya aja. Denial, another denial, dan lebih kejamnya lagi aku berbohong pada isi hati sendiri.

Amazingly bisa sejauh ini. And yes! Aku bakal bertahan. Nggak tahu dan nggak mau tahu kamu bertahan juga apa nggak. Pokoknyaaaaa aku ingin berjuang lagi. Terimakasih buat semuanya dan maaf soal sikapku.

Sekarang, aku cuma pengen move on sejenak dan melupakanmu. Membiarkan kamu menjalani hidupmu sendiri. Untuk selanjutnya kembali lagi menjadikanmu "yang tertinggi". Menjadikanmu satu yang aku angan-angani setiap malam. Satu yang aku doakan disetiap akhir bait-bait harapan. Inspirasi surat-suratku yang lain.

Well.... Tetaplah di singgasanamu ya, Ksatria =)

Sincerely Me,
Yang biasanya nggak mau kamu baca ini.
Tapi sekarang aku malah kepengen kamu baca.