30 Mei 2014

Melepas Tanganmu

Mungkin ini sedikit konyol, karena selama ini aku berkeras hati.
Sedikit konyol, dan memaksakan, meski tidak mungkin kutemukan pada tumpukan jemari waktu bersama kita. 
Keras hati yang berlebihan, sedikit berlebihan. Tidak ingin berlebihan tetapi, didepanmu.
Aku sempat berharap aku adalah titik tertinggi itu, namun entah mengapa kini harapan itu malah sangat amat ingin aku lupakan..sekali.

Aku bersyukur mengenalmu, kini bersyukurku bertambah seiring kemampuan hatiku yang makin kuat…untuk melupakanmu.
Sebenarnya bukan betul-betul melupakanmu kok, tetapi merubah cara pandangku terhadapmu.
Mencoba memandangmu dengan sudut pandang lain, yang tidak menyakitimu..juga tidak akan lagi meremukkan hatiku.

Dulu aku selalu berpikir, apalah aku tanpa ada kamu?
Kini pemikiran macam itu malah membuatku tampak bodoh, malah membuatku semakin ingin pergi jauh, dan lupa.
Mungkin jalannya seperti ini.

Aku bersyukur kok mengenalmu. Darimu aku belajar banyak hal.
Darimu, aku belajar bahwa kaumkulah yang seharusnya lebih tidak tegas, dan kaummu menjadi penyempurnanya.
Aku salah. Aku yang dulu berpikir selama ini hanya ada kamu, kini tidak ingin lagi membiarkanmu menjadi benalu hati. Itu sakit.
Kau tahu rasanya memikirkan dan sakit karena orang yang tidak pernah memikirkan dan sakit karenamu?

Banyak yang nyata, tapi aku tetap terpejam entah mengapa.

Yasudah, bodoh ya bodoh saja. 

Bodoh yang ini membuatku terpelanting lebih tinggi.
Bodoh yang ini menyelamatkanku darimu.

Aku ingin segera pergi, dan meninggalkan bayanganmu. Tapi tidak dengan tangisan.
Aku ingin segera pergi, dan meninggalkan bayanganmu. Tapi bukan karena ini tidak bisa dilanjutkan.

Hanya, ini tidak bisa bertahan.

Aku akan mengingkari janjiku. Aku akan batalkan janjiku dengan Aidya soal ini.
Aku sudah melakukannya di tahun ketigaku, jadi untuk apa diteruskan? Aku sakit. Dan makin sakit dengan berjalannya waktu.

Membuatku secepatnya harus pergi.
Membuatku secepatnya harus meminta maaf pada bayanganmu.

Dan pergi sejauh-jauhnya dari ranah yang ternyata tidak pernah mampu aku pahami.

Abu-abu yang parah. Abu-abu yang menyakitkan.

Sudah cukup aku dikata-katai bodoh oleh kepalaku sendiri. Saatnya melepas tanganmu. Saatnya melepas bayanganmu.
Akan banyak kuucap terimakasih atas semua mimpi-mimpi, angan, cerita, ungkapan, dan…yah, segalanya.
Let you go
Mungkin surat kemarin tidak cukup jelas menyayatku, penulisnya. 
Sehingga carutnya harus ada di wajahku juga. 

Atau mungkin aku terbang memang terlewat tinggi?
Kini, melepas tanganmu adalah impianku.
Melepaskan genggaman, dan membuka sayapku.
Melepaskan belenggu tak terlihat, dan membuka hati.. 

Eh? 
Membuka hati?

20 Mei 2014

Your Shadow

"..Bags all packed, make sure you remember everything.
No looking back, no more, not for anything.
This is what you wanted, isn't it?.."


Aku hanya mampu memandangi barang-barang itu. Tertata rapi didepanku. Acuh sepertinya padaku yang terus memandangi lekat satu per satu. 
Dua koper besar dan tiga buah tas olahraga jinjing berukuran sedang yang semuanya berwarna senada, kelabu. Kelimanya penuh sesak dengan barang-barang yang entah apa saja dijejalkan kedalamnya. Sudah sejak dua hari yang lalu satu per satu tas itu berada di posisinya. Menunggu pemiliknya mengambilnya, dan pergi dari sini. Pergi yang jauh. Entahlah sejauh apa, belum sempat kutanyakan. 
Tidak ingin kutanyakan. Benci sekali untuk menanyakannya, mengulang-ulang. Meski aku sudah tahu kemana perginya.

Tin tin..!

Klakson mobil yang menjemputnya sudah tiba. Fyuh, akhirnya tiba juga saat ini. Saat dimana tas-tas itu dan pemiliknya pergi meninggalkanku sendirian disini. Sedih sekali membayangkan apa yang terjadi setelah detik ini berlalu. 

"..I'm trying hard to forget you,
But my empty walls won't let me let you go.."

Kami berpelukan sebentar dalam diam. Sikapnya yang biasa saja itu sebenarnya membuatku sangat marah, tapi kutahan. Tidak kutunjukkan. Dia tersenyum sambil berkata, "buruan lulus! I'll meet you 'there'.." sambil menunjukkan gigi-gigi rapi hasil dari tiga tahun behelnya. Sebentar saja dia kubantu mengangkat koper dan tas-tas kedalam mobil Toyota Avanza hitam yang akan membawanya pulang menuju kampung halaman. Waktu terasa sangat cepat sekali saat aku melihat mobil itu sudah melangkah pergi meninggalkan halaman rumah kontrakan kami. Meninggalkan sepi. Hanya aku sendiri sekarang.

"..There's nothing left of you to remind me,
But somehow you're still standing behind me
.." 

Beberapa hari lalu kusempatkan menulis beberapa kalimat untuknya dalam sebuah surat. Berharap sekali surat itu dapat mewakili apa yang belum sempat aku ungkapkan kepadanya. Tapi hingga detik-detik kepergiannya, aku belum mendapatkan keberanian untuk menyerahkan surat itu kepadanya.

source : here (*with editing)

"Bags all packed, make sure you remember everything,
No looking back, no more, not for anything.
This is what you wanted, isn't it?
Clear it out just like you've never been.

What's a goodbye good for, anyway?
 
There's nothing left of you to remind me
But somehow you're still standing behind me

I'm trying hard to forget you,
But my empty walls won't let me let you go,
When you took it all, you forgot your shadow.
You say you wish me well without you,
But something 'bout you tells me that you know.
When you took it all you forgot, your shadow.

Hide all your photographs,
But I can feel you watching me.
How long does your memory last?
It's time I ought to be.
Moving on and getting over you,
I bet it looks like I'm not even trying to.
Here all alone, my past on the walls.

It's always there, too close, too much
The shape of something I can't touch
I turn, and find the shadow's grown
Those empty eyes I begged to stay
Are watching me from yesterday
You can leave me, can you leave me alone?

When you took it all you forgot, your shadow.."

(Samuel Tsui's song name "Shadow", thanks for the lyrics Sam)

Meskipun sudah tidak ada sesuatupun yang tertinggal untukku mengingatnya, aku akan selalu mengingat dia. Apapun yang ada di hidupku selama hampir dua tahun ini adalah tentang dia dan semangat yang diberikannya. Berat melepas, tapi harus. Berat melupakan, tapi itu perlu.

Seseorang memang kadang tidak meninggalkan jejak berupa sesuatu dan benda dihidupmu, tapi momen yang terciptakan saat 'keberadaannya' berada disekitarmu akan selalu membuatmu mengingatnya. Sesedikit, seburuk, sejelek, sememalukan apapun kenangan itu.

"E-mail sent!" begitu tulisan di layar PC ku. Kumatikan komputerku, dan kutarik selimut dengan penuh keyakinan akan mimpi indahku malam ini. Dia yang selama ini bersamaku, disampingku, memberiku semangat itu. Dia yang tak pernah lelah menceritakan tentang mimpi-mimpi tingginya. Dan aku, akan menertawakan pipinya yang berubah bentuk setelah behel itu dilepas. Aku yang diam-diam mengamini semua mimpinya. Dan tentang kami, yang harus terpisah karena perbedaan jalan hidup. 

Well, disinilah. Seperti yang dia biasa bilang padaku, "manusia merencanakan matang-matang, Tuhan yang menentukan hasilnya! Sebaik dan seburuk apapun, itulah perjuanganmu!"

Thank God for this life. Really.

16 Mei 2014

Love Is...

Love is..
Benar adanya, ketika kita ngerasa begitu seneng dan cinta sama seseorang.. kita bakalan menerima kekurangan dan kelebihan dia. Apapun itu. Wow banget ya rasanya.
Disamping kalimat yang aku tulis diatas, ada satu lagi kata-kata umum yang bener banget.. yakni “batas cinta dan benci itu tipis banget..”
Manusia emang ya. Bertindak dan berlaku diluar nalar tuh kadang menjadi hal yang normal.
Tidak bisa dipercaya, dari yang benci banget eh sekarang jadi penasaran dan juga kangen banget kalau nggak tau kabarnya. 
Jadi ini ya namanya cinta tanpa alasan? Maka anggaplah ini tidak berjalan terus-terusan, bisa gila beneran..

Jadi.. sementara ini,
Love is : menerima apapun yang dia punya. Karena dengan dialah, kita merasa kita menjadi sempurna, dan kita mampu menerima ketidaksempurnaannya.  Sem-pur-na. Kata-kata yang simpel abis tapi dalem banget maknanya.

Love is : ingin sekali mengenalnya lebih dan lebih dari yang sebelumnya. Waktu yang ada sehari pun enggak bakal cukup buat kepengen tahu (alias KEPO) mengenai dirinya.

Love is : energi yang membuatmu pergi jauh dan berani meninggalkan 'zona nyaman'.

Love is : kepengen menunjukkan kelemahanmu, impian terdalammu, dan hal-hal yang harusnya selama kamu hidup menjadi rahasia didalam rahasiamu untuk berbagi dengan dia.

Love is : . . . . (apa menurutmu?)

Meskipun cinta, cinta, dan cinta (lagi) kayaknya udah sering kubahas di postingan sebelum-sebelumnya dan bahkan jadi topik utama label post "curhat"-ku, tapi cinta emang selalu menjadi bahan yang 'quite fun' untuk lagi dan lagi dibahas.  Semakin dibahas, semakin beragam juga pemikiran yang masuk di kepala.. nah, apalagi mengenai tema postingan kali ini, "Love Is"! Jadi jangan pernah bosen ya?!

Orang yang jatuh cinta terus bukannya awet muda ya? Bener ga sih?
Okelaah. Markitung! Mari Kita Tunggu aja sampai ada penelitian yang membuktikan hal macem gitu =D

"..oh kiss me, and smile for me..
tell me that you'll wait for me.."
(sepenggalan Lagu "Leaving on Jet Plane"--tiba tiba ada yang maenin lagu ini di kepala--)
So guys, please believe in Karma. Karma does exist!

Perasaan ama yang kemaren juga dari beginian deh fiy jatuhnya. Haha iya ya? Auk ah. Ini nulis apa sih benernya?

8 Mei 2014

Semangat Itu, Menyemangati



Adalah suatu kebahagiaan tersendiri jika pada masa sulit, kita masih bisa memberikan dan menyalurkan semangat kepada seseorang yang membutuhkan. Apalagi itu untuk membangkitkan dia dari keterpurukan, dan kembali lagi berjalan menghadapi halangan dalam perjalanan hidup yang katanya “mung mampir ngombe”.

Surat yang tidak sengaja aku tulis untuk karibku kemaren, adalah surat yang mencerminkan apa yang aku sebenernya ingin utarakan ke dia. Surat itu kutulis sebagai ungkapan rasa rindu bareng-bareng lagi, rasa terpacu semangat untuk berjuang bersama lagi, dan rasa bahagia akhirnya kami sudah pada tahap ini. Meski tidak bisa kuucapkan langsung ke dia, aku bahagia bisa berbagi semangat. Meski sedih tidak bisa menyemangatinya langsung dihadapannya, aku bahagia kita sudah sejauh ini melangkah. Akan selalu ada hal yang bisa disyukuri bukan? =)

Tanpa mengurangi konten surat, inilah yang kutulis untuknya. 
Semoga semangat itu tetap ada hingga kami berada diujung perjuangan nanti. Aamiin.

5 Mei 2014

#caritemen Tuk Nonton Pongky's All Fave Hits

Kayaknya sudah semenjak lama aku kagum akan kehebatan sang maestro salah 1 band terkenal "Jikustik".
Kemampuan Mas Pongky Barata dalam menulis lagu berkualitas itu lho yang bikin hmmm, gregetan tuk terus ngefans sama dia.

Meski dia nggak lagi tergabung dalam band jikustik, aku pribadi masih pro dengan album-album lama jikustik yang dihiasi oleh lagu-lagu ciptaannya.
Masih sulit banget untuk move on dari kualitas lagunya.
Bahkan aku juga ikut menggandrungi lagu Datok Siti Nurhaliza yang Mas Pongky ciptakan buat album Sang Datok.

Dua minggu ini Mas Pongky gencar banget ngirim gambar via instagram yang isi pesannya kira-kira "jangan lupa datang ya tanggal 10 mei di Taman Budaya Yogya, i'll play all the hits!"

Fuuuh waktu kubaca itu..langsung dah menggebu gebuu..siapa yang ga semangat nonton si Pujaan Hati begitu??

Masalah mulai muncul saat aku sadar bahwa di Jogja ini jarang punya temen yang bisa diajakin nonton konser bareng. Apalagi setahuku nggak banyak yang suka ama lagunya Jikustik, se-maniak aku..

Huhu semoga sebelum tanggal itu tiba aku udah dapat temen tuk nonton Mas Pongky play all his hits ya.. atau ada yang baca tulisan ini, dan sama-sama Jikustikan kaya aku? Yuk nonton bareng kita =D

2 Mei 2014

Mungkin

Aku masih duduk disini..
Disudut jalan ini.
Jalan yang sama.. jalan yang merubahku.
 

Mungkin malam beranjak membawa ke penghujung minggu..
Hingga hari hampir berganti baru,
Jalan ini masih saja penuh deru.

Pintumu masih tertutup.
Kulihat sekali lagi, iya dia tertutup.
Rapat tanpa celah untukku melihat kedalam, adakah kamu disana,
Atau sedang bermimpi dalam tidur lelap diujung negara lainnya.

Mungkin memang ditakdirkannya begitu.

Mungkin, memang ditakdirkanNya begitu.

Mungkin memang, takdirNYA begitu.