30 Apr 2012

Saya Terkena Wabah Itu Deh Akhirnya..

Lama sekali tidak menulis disini, hehe. Sekedar info, beberapa minggu dalam 2 bulan ini saya sedang sibuk mengurus masa depan (eciye, masa depaan). Jadi yaa maaf kalau nggak setia dengan blog lagi untuk beberapa waktu ini. Sebisa mungkin terus mencari tema untuk menulis di blog kok tapinya.
Nah, tema yang mau kutulis sekarang ini udah sedikit kadaluwarsa sepertinya. Tapi karena baru mengalami, jadi gak apa kan untuk dibagi? Hehe.
Beberapa waktu lalu, hampir berbarengan dengan isu kenaikan BBM, muncul wabah hewan yang sebenarnya awam, namun karena kondisi cuaca dan iklim Indonesia yang tidak menentu, membuat hewan ini bertambah banyak dan menyebar drastis. Ya itulah dia, si Tomcat.
Sekilas dari yang sempat kubaca mengenai serangga ini, Tomcat atau Kumbang Rove ini memiliki nama lain atau nama spesies Paederus fuscipes, dia ini termasuk dalam Famili Staphylinidae, Ordo Coleoptera (murniii baca dari web.. maklum biologi saya dapat jelek hehe).
Si Tomcat mempunyai panjang tubuh kisaran 10 mm dengan lebar kisaran 2mm. Ciri yang mencolok dari serangga Tomcat itu adalah warna hitam dan merah. Nah, selain itu yang mencolok adalah sayap depan (elitra) yang pendek, hanya menutupi sebagian abdomen. Orang-orang dibeberapa tempat memanggilnya dengan kumbang AC-Milan, Semut Loreng, dan saya jujur baru tau kali ini kalau hewan itu namanya Tomcat, hehehe. 
Serangga dewasa Tomcat dapat terbang dengan baik dan pada saat tidak terbang sayap belakang terlipat di bawah sayap depan. Tapi kalau dilihat dengan mata telanjang, si Tomcat akan terlihat seperti tidak memiliki sayap karena sayapnya keciil..
Oke, cerita bermula saat beberapa minggu silam tiba-tiba Edo, adik kandung saya satu-satunya menderita gatal-gatal diatas kulit perutnya. Pertamanya sih Mama mengira itu karena tempat tidur Edo sudah waktunya dijemur. Selang beberapa hari setelah kejadian itu, saya menemukan serangga yang orang-orang sebut Tomcat ini, di spon mandi saya. Antara kaget dan ter-Oh-Oh, saya masukkan serangga itu di plastik. Saat itu saya belum yakin benar kalau itu Tomcat. Iseng saya foto, dan bagikan di grup WhatsApp, dan benarlah itu yang namanya Tomcat.
Si Serangga Tomcat pertama itu hanya bertahan beberapa hari didalam plastik, kemudian saat dia lemah dan sudah malas bergerak (mungkin karena belum makan dan lagi ga ada temennya didalam kurungan) akhirnya Mama membawa ke kantor untuk ditunjukkan ke teman-teman beliau.
Selang berapa lama kejadian Tomcat itu, hingga saya sudah lupa kalau pernah melihatnya, tadi pagi saat Edo mau mandi, dia menemukan kawan-kawan Tomcat disana. Tapi kali ini lebih dari seekor, ada dua ekor sedang berjalan-jalan di dinding kamar mandi.
Saya coba ambil fotonya dengan sejelas mungkin nih. Kalau jelek mohon dimaklumi yah, maklum belum punya kamera dengan lensa fokus yang baik. He he.
Tomcat di Malang
Tomcat dari camera saya
Kalo boleh jujur, saat wabah tomcat itu beredar, saya langsung berusaha menenangkan kepanikan kawan-kawan saya terutama yang di Malang. Kenapa? Dari yang saya baca, serangga ini lebih banyak hidup di daerah pesisir atau dekat dengan pantai. Terbukti dengan wabahnya yang beredar pertama di Surabaya lho.... Waah sungguh diluar dugaan kalau perkiraan saya selama ini adalah salah. Si Tomcat mampir juga ke Malang ternyata. He he he
Web-web pertanian yang daerahnya terkena wabah serangga ini berulangkali menjelaskan bahwa serangga ini tidak berbahaya, ASAL penanganannya tepat. Jadi ketika kita menemukannya, sebisa mungkin jangan membuat dia terancam bahaya. Setidaknya secara langsung gitu. Asal tau saja, serangga Tomcat ini bahkan memiliki simbiosis menguntungkan lho bagi petani. Meskipun kita menyebutnya wabah, hama atau apalah, tapi ternyata dia bertugas memangsa hewan-hewan hama padi yang kecil lho, yang petani terkadang kesulitan untuk membasmi.
Kalau kamu yang sedang baca, menemukan serangga Tomcat ini didekatmu, jangan dipegang! Kontak dengan kulit yang terlalu lama, apalagi kamu berniat mau menangkapnya seperti apa yang saya lakukan ini mending tidak dipegang langsung. Karena menurut apa yang saya baca, Tomcat baru akan mengeluarkan racunnya yang menyebabkan gatal-gatal sampai berlendir itu kalau dia sedang dalam keadaan terancam. Kalau kamu sudah terlanjur berkontak kulit dengan serangga ini, segera kamu obati dengan salep semacam Inerson, atau salep pencegah radang lain yang banyak di apotek-apotek. Kulitmu yang terkena racunnya, atau gatal-gatal jangan digaruk untuk mencegah penyebarannya ke bagian tubuh lain.
Sekian posting tentang Tomcat kali ini, terimakasih sudah mampir di blogku :)