22 Mar 2013

Apa Mimpi Terdalam mu?

Assalamualaikum.

Jam di meja sudah menunjukkan pukul 01.12 WIB. 
Sedang belum tidur ini pemirsa, dengan alasan yang nggak penting amat seharusnya. Alasan yang nggak perlu ditulis, karena ini dunia maya. Tempat dimana semua orang bisa membacaku dari tulisanku. Meski cuma nebak-nebak. Lagi mikir siapa? Lagi nulis tentang siapa? Lagi suka ama siapa sih?

Well, we can't be just that open right?

Pengennya sih mengomentari banyak-banyak beberapa orang karib yang barusan sehari tadi bercerita mengenai masalah hidup mereka. Lalu lebih jauh kepikiran untuk nggak terlalu banyak komentar.
Menurutku, untuk saat ini, menjadi karib dengan kuping lebar = "pendengar setia" adalah yang terbaik. Kaya di postinganku dulu.. entah di blog ini, entah di FB, atau twitter ya,, aku pernah bilang kalau seorang wanita lebih tenang didengarkan aja daripada dikomentari saat dia cerita mengenai ombak dan gelombang hidupnya. (NB: buat pembaca cowok, ini akurat lho. Silahkan dicoba ^_^)

Siang ini tadi aku terlibat obrolan nggak penting ama seseorang. Topiknya apa, itu nggak penting. Titik pokok yang kepingin aku tulis disini adalah, yah.. aku kayaknya harus buru-buru mematahkan hatiku sendiri.
Kenapa?
Hemm. Soalnya.... Tiba-tiba ngerasa, semua angan-angan tentang "kalo emang iya.. dia pasti begini. kalo emang iya.. dia pasti begitu.." dan ternyata dia yang kumaksud ini, NGGAK PERNAH begini atau begitu.

Nggak waktunya puitis. Males bikin puisi aku. Jadilah dini hari ini aku meracau di blog-ku tersayang.

Eh, aku keinget. Beberapa hari lalu, aku bangun pagi hari dalam keadaan positif sekali. Seperti seseorang yang baru dapat inspirasi baru buat ngerjain skripsi atau thesisnya, seperti seseorang yang nemuin cara buat mbuka simpul tali yang nggak bisa dibuka banyak orang. Rasanya.. gimana ya? 

Hmm.. 
Seperti makan buah strawberry

Kadang yang kta bayangkan manis, dia kecut. Kadang kita sudah siap dengan kecutnya, nggak disangka dia manis banget. Sensasi kaget yang aku sukai. 

Buat hidupku juga.

Aku nggak sering ngerasa begitu dalam kehidupan nyata. Jarang banget malah. Sensasi yang kaya gitu cuma terjadi saat doa-doa ku ke Tuhan dikabulkan disaat aku belum menyangka bakal dapet. Sensasi yang Subhanallah kan? :D
Sayangnya kemaren itu cuma sensasi bangun pagi. Semoga besok dapat lagi ya! Aamiin.

Ngobrol soal keinginan. Tiap manusia pasti punya keinginan terpendam dengan kasta paling tinggi, keinginan yang paling ultimate. Impian yang jadi passionmu hidup. Hei, begitupun aku nggak jauh beda. Aku punya impian paling dalam, dan itu hal yang indah. Impian yang jadi untaian doa di tiap detik dan moment aku terlibat dalam bincang-bincang akrab denganNya. Impian yang mengiringi doa-doa 'kecil' lain.

Hae yang lagi baca, punya juga kan? :D

Ustadz Yusuf Mansur bilang, Allah suka hambaNya yang berdoa. 

Doa mendekatkan kita. Melemahkan kita dihadapanNya. 
Kenapa? 
Ya karena kita mengakui ke-Esa-an Dia. 
Mengimani Dia dengan kata-kata permohonan kita. Kita percaya, kita iman kepadaNya.

Aku bisa bilang kalau kalian, kita, yang pernah dalam hidupnya berbincang dengan Tuhan hingga menangis, bersujud dan memohon dengan sangat,, adalah orang-orang yang beriman padaNya.
Kita percaya keberadaanNya, jadi kita meminta Dia mendengar kita.

Tuhan mendengar. Dia tahu.. =)

Pagi hari yang dini ini.. Playlist winamp hanya memutar 2 lagu. Lagu pilihan yang aku pikir bisa menemaniku menulis disini tanpa berhenti.
Salah satu lagu mengingatkanku pada seorang kawan satu angkatan di kuliah postgraduate-ku sekarang.  Lagu ini lagu kesukaannya. Lagu favorit yang ada di handphone-nya. 
Seorang kawan dengan pribadi unik. Cenderung menyendiri, cenderung tidak berbaur, dan cenderung ada pada tempat dan waktu yang menurutnya "efektif" saja. 
Aku yakin dia ---yang semoga saja saat ini sedang tidur terlelap disana dan bermimpi--- punya impian. Salah satu impiannya adalah yang sedang dia jalani disana sekarang. Impian yang membuat aku diam-diam tersenyum simpul merasa bangga pernah mengenalnya. 
Dia mencapai impiannya dengan gigih dan sebenar-benarnya perjuangan. Dia mencapai dengan tidak sembarangan mendengarkan orang. Tidak sembarangan melangkah. Penuh perhitungan yang cukup lama. Menunjukkan betapa dewasa pola pikir dan sifatnya. 
Well...
Semoga perjuanganmu tidak berakhir sampai impian itu terwujud ya.! 
Semoga perjuanganmu, seringkali kuliah berangkat pagi buta dari rumah yang nun jauh disana setelah menyelesaikan seabrek pekerjaan rumah yang jadi kewajibanmu,, dan pernah sekali kau bercerita, terhalang oleh rem blong sepeda yang hampir saja mencabut nyawamu, semua hal yang akan kau ingat sebagai cerita perjalanan hidup itu, dapat segera terbayar lunas. 
Semoga Allah mendengar doaku untukmu =)

Lagu yang lain adalah lagu yang posisinya sama dengan lagu yang kawanku itu suka, tapi berlaku untukku. Lagu yang menguatkanku saat aku sendirian dan kepingin sendirian. Liriknya simpel, nggak begitu bermakna dan nyambung dengan what I feel right now, tapi cukup membuatku terdiam di mulut, dan ingin berjalan kaki jauh sekali rasanya. Hingga perasaan-perasaan yang ngganjel ini hilang.

Lagunya The Brothers Four - Try To Remember.

Enjoy it.

I think I'm already sleepy now. Good night!
Wassalamualaikum



13 Mar 2013

+_+

Seringnya berpikir, apakah cukup kurang kerjaan-kah aku? Memikirkan hal yang tidak-tidak. Memikirkan kemungkinan yang kadang tidak mungkin, terlalu jauh dari normal, dari kemungkinan hal itu menjadi normal.

Penyakit hati apa ini?

Apa urusanku dengan dia yang kupikir, dia nggak lebih dari seseorang yang lewat di hidupku.
Nggak akan bisa berarti apapun, kecuali memberiku penyakit hati ini.
Harusnya dibuang saja dari pikiran, dari ingatan, tidak perlu dipikir.
Masih banyak hal yang lebih penting dari memikirkan hidup orang lain, apalagi seperti dia.

Dia nggak lebih unggul dari kamu fiy.

NGGAK AKAN BISA lebih.

9 Mar 2013

Enchanted-nya Dek Taylor

Karena kecintaan saya pada lagu-lagunya Taylor Swift (nggak usah ku-link pasti udah pada tau kan yang mana orangnya, hehe) akhirnya setelah perjuangan adaptasi dengan si Guita, gitar baru saya di jogja bisa jga merekam salah satu lagu favorit saya, Enchanted.

Suara saya jelek banget. Jadi jangan bilang "bagus!" apalagi bilang "mengagumkan!" buat coveran lagu ini ya.
Ha Ha.

Buat yang request lagu-lagu lain, sabar yaa.. Masih dalam tahap belajar dan mencari chemistry dengan si Guita ini. Mana sudah 10 bulan lamanya saya nggak pegang gitar buat dimainin dan cover lagu.
So here they are lagunya.. Monggo =)


6 Mar 2013

New Place, New Chapter of My Life

Haloo! Assalamualaikum.
Lama ga posting blog, pengen menceritakan sesuatu deh disini. Apalagi setelah seorang teman asal negeri himalaya Nepal, Shreema, menanyakan bagaimana bentuk tempat tinggal baruku, di Indonesia tentunya. jiahahaha. Jadi setelah menghabiskan sarapanku dan selesai ngobrol dengannya via G-Talk, aku memutuskan untuk menulis di blog.

iseng upload foto sarapan di instagram, aku lampirkan disini sekalian. ha ha ha minimalis banget yes menunya =D

Hemm...sudah hampir 6 hari aku tinggal di kontrakan baru di bilangan Jl. Kaliurang KM 7 ini. Well, bisa dibilang tempat ini nyaman sekali. Meskipun beberapa hari ini aku harus tinggal sendirian karena kawan 1 kontrakan masih baru akan datang ke Jogjakarta sekitar tanggal 9 atau 10 nanti.
Jadi, kami disini tinggal bertiga, 1 kontrakan dengan 3 Kamar, 1 Ruang Tamu (yang tentunya kosong karena kami nggak berumah tangga disini, hahaha) 1 Dapur dan 1 Kamar Mandi. 
Cukup komplit menurutku, karena aku merasa ini lebih dari cukup. Inilah tampak depan rumah kami.

tampak depan yang minimalis 

Tempat tinggal kami ini cukup tradisional (kata Shreema), dengan jemuran baju dan pembatas halaman belakang yang masih bambu. Kamu bisa lihat dari sini nih, bagaimana rupa belakang tempat tinggal baruku.

pemandangan pintu belakang

Mbah Puji, selaku pemilik membangun rumah ini berbahan dasar batako, yang tentunya bikin orang yang mau pasang paku sulit banget kalo ga pake paku baja. Hahaha. Tapi keuntungannya, rumah ini jadi adeem banget. Gitu sih kata Bu Mamik kemaren waktu melaksanakan tinjauan kenegaraan ke kontrakan putrinya yang baru ini.
Gambar diatas kan nunjukin tempat jemur sekaligus halaman belakang. Sedikit sempit sih. Tapi jangan kaget kalau aku bilang dibalik dinding bambu (bagian sebelah kiri dari foto diatas) adalah pekarangan yang super luuuas banget. 
Pagi ini Mbah Puji memetikkanku 1 tas plastik rambutan. Tepat dari belakang rumah kontrakan. Selain pohon rambutan, ada juga pohon pisang dan beberapa pohon lain yang nggak aku kenal karena belum nongol buahnya. Heheheh.

Mbah Puji manggil-manggil tapi aku nggak denger (maaf mbah) lantas langsung menerobos masuk kedalam rumah ngasih ini, rambutan.
Fresh from the tree =)

Setiap pagi, nggak pernah seharipun kulewatkan bangun untuk subuhan dengan alarm aslliii dari alam., yakni ayam jantan berkokok. Wah, serasa di desa banget deh. 
Ini nih, 1 hal yang nggak aku dapetkan dari rumah Malang yang emang udah di tengah-tengah perumahan perumnas Buring Satelit. Super traditional dehh ya..
Aku bilang ke Shreema, banyak ayam berseliweran tanpa tahu siapa pemiliknya, dan dia ketawa. Tapi itu kenyataan loh. Setiap pagi aku harus ngepel latar depan rumah yang sukses dipake buang air besar oleh si ayam-ayam itu. Busetdah -______-"
Selain ayam, Mbah Puji juga piara mentog (entah bahasanya apa, yang jelas beda dengan bebek), serta kambing dan juga sapi yang kandangnya ada di rumah Mbah Puji yang tidak jauh dari rumah ini. Makanya Mbah Puji sering ke pekarangan belakang rumah buat nyari rumput. Hal yang nggak akan biasa kita lihat di kota, apalagi sekaliber Kota Jogja.

Kayaknya sekian dulu postingannya. Ada hal lain yang harus aku selesaikan.
So, kalian yang mau berkunjung ke Jogja, kepingin menemuiku, siap-siap kujamu dan juga kutawarin untuk tidur di kontrakan baru kami ini ya! =D