30 Des 2010

Selayang Pandang Pulau Gili Ketapang

puji syukur Tuhan YME karena aku bisa (dan sempat) posting serta berbagi cerita lagi di blog ku. hehehe.
jalan-jalanku kali ini ke sebuah pulau di utara wilayah Probolinggo JawaTimur. namanya pulau Gili Ketapang. dinamakan pulau gili ketapang itu asalnya karena wilayah ini terpisah dari desa ketapang yang terletak di daratan probolinggo. pulau ini lumayan luas. bisa dikatakan begitu karena dari ujung ke ujung jalan kaki setengah jam ga cukup, hehe. luasnya sekitar 60 hektar persegi dan sudah didiami sekitar 8ribu jiwa.. bisa bayangkan bangunan dipulau itu berapa padat? hehe, ini aku kasi citra google earthnya.

ini gambar pulau gili dari atas, aslinya padat banget, rumah satu dengan lain kerapatannya tinggi, akses jalan juga sempit, sekitar 2 hingga 3 meter lebar jalan (yang kuperlihatkan dari gambar dibawah)
sehingga ga mungkin ada kendaraan roda empat atau lebih masuk wilayah ini. tapi percaya atau tidak, kendaraan disini memang didominasi oleh roda empat lo. hehe, iya orang gili ketapang menyebut angkutan roda empat ini taksi.
disini, taksi itu kaya becak, tapi didorong sama sepeda motor dari belakang. kalo menurutku pribadi, memang kendaraan kaya gitu yang pantes untuk keseharian orang-orang gili ketapang. karena mayoritas masyarakatnya nelayan, trus butuh angkutan yang bisa bawa banyak tapi cukup lewat jalan sesempit itu, ya mau gimana lagi? hehehe. sekali putaran pulau, buat yang males jalan kaki, tarifnya dipasang 25-30ribu. tentunya yang ingin hanya sekedar berlibur kesini, ga bakal mau jalan kaki, aku yakin. kok gitu?
iya, kondisi pulau ini yang memang bukan sebagai tujuan wisata. statement itu ditetapkan sendiri oleh penduduk gili, padahal pemerintah menetapkan pulau ini sebagai kunjungan wisata. alasannya? simpel saja, penduduk asli gili tidak ingin kondisi keagamaan yang kental di pulau ini terusik oleh adanya fungsi baru pulau. wah sayang sekali ya, andai saja bisa dikembangkan dan berjalan beriringan ya :) ini view dermaganya yang terletak disebelah utara pulau..
soal kebudayaan, masyarakat pulau gili mengadaptasi dari budaya masyarakat madura dari segala sisi. mulai dari pendidikan bagi anak sekolah (pondok pesantren dan sekolah dasar itu beda pelajaran, bagi budaya mereka), pola ruang tiap rumah (1 keluarga 1 petak lahan dengan berbagai bangunan serta berbagai fungsi ruang yang kompleks, namun menurutku itu budaya yang indah), bahasa, serta banyak aspek lain yang intinya madura banget dah. jadi buat yang ingin berkunjung kesini, beruntunglah bagi anda yang sudah mampu berbahasa madura, amaaaaaann. hehehe.
untuk pemandangan dan aspek wisata, pulau gili ketapang memang memiliki potensi, baik dari kondisi wilayah, letak pulau, trus aspek-aspek wisata yang pernah aku pelajari seperti something to see, something to do, something to buy, ketiga aspek itupun sudah ada di pulau ini.

something to see? pemandangan dermaga. pantai putih dibagian ekor pulau (sebelah ujung barat), dan banyak lainnya ditepi pulau.  

something to do? para pemancing sering menyeberang ke pulau gili, menginap sehari, dan pulang lagi.  

something to buy? kegiatan masyarakat pulau gili mayoritas nelayan dengan penghasilan ikan yang melimpah tiap harinya sepanjang musim.

mungkin sekali apabila suatu saat masyarakatnya ingin menjadikan pulau ini sebagai pemasukan mereka dari segi pariwisata. tinggal sedikit sentuhan lagi setidaknya untuk menjadikan pulau ini potensi pariwisata yang ga bakal kalah ama indahnya gunung bromo, air terjun madakaripura, serta obyek wisata lain yang dipunyai kabupaten probolinggo.
o ya, ada tujuan wisata religi di pulau ini. masyarakat setempat menamainya Goa Kucing. dinamakan Goa Kucing dengan cerita berbagai versi yang kudengar. ada yang bilang keberadaan goa ini dulu bersama banyak ekor kucing yang tak terhitung jumlahnya. ada juga yang bilang tiap malam jumat legi ada kucing yang melakukan kegiatan bersih-bersih area makam (ada makam pemuka agama bersanding dengan goa) dan area gua. dan aku memilih untuk menggabungkan kedua versi cerita itu, terserah pembaca mau percaya yang mana, atau malah ikut pendapat saya? monggo.
dan ini
ini penampakan goa kucingnya.. menurut panoramic photo di google, goa kucing ini merupakan Rumah Pemakaman "Syeh Maulana Ishaq". goa kucing terletak di ujung sebelah timur pulau. kalau dari dermaga jalan kaki rasanya jauh banget kalau ingin menuju ke goa ini. waktu aku kesini, sopir taksi bercerita kalau daya tarik pulau gili tertinggi terletak diwisata mancing sama goa kucing ini. kurang lengkap apa sih, potensi pariwisata pulau gili?

dari segala kelebihan itu, aku rasa aku perlu juga membahas kekurangannya. kondisi lingkungan pulau gili masih belum memiliki pengelolaan sampah yang baik. menurut masyarakat, membuang sampah kelaut adalah cara yang baik daripada mengumpulkan dan mengolahnya kembali. hasilnya? bisa dilihat ketika temen-temen yang berkunjung kepulau gili ketapang, hampir 90 persen garis pantai pulau ini dipenuhi oleh sampah. hampir tidak ada satupun titik pantai yang bersih dan bisa dinikmati untuk sekedar melakukan kegiatan menikmati pantai.






ini adalah pemandangan sekitar dermaga. kapal nelayan sedang merapat karena gambar ini saya ambil waktu hari jumat. menurut budaya orang gili, jumat adalah hari libur bekerja. jadi masyarakat hanya melakukan aktifitas disekitar rumahnya saja. seperti membetulkan jala, mengecat kapal, dan lain sebagainya. bisa dilihat kan, sampah masih menaungi wilayah pantainya. padahal putih lho pasirnya. di Indonesia, bukankah pantai pasir putih identik dengan panorama pantai yang indah? pantai-pantai terkenal pun mayoritas memiliki pasir berwarna putih. sayang banget ya..
kalau menurut hasil wawancara kemaren saat jalan-jalan, pemerintah sudah melakukan sosialisasi perbaikan pengelolaan sampah pada tahun 90an dulu. namun itu tidak berjalan, alasan masyarakatnya karena sampah yang dikumpulkan menimbulkan bau dan tidak tahu harus diapakan. jadi menurut mereka lebih baik dibuang langsung kelaut, dan masalah selesai. huhu, jujur aku pribadi tak tahan untuk menulis kata "miris" oleh keadaan itu. kenapa? ya gimana lagi, kan sayang kalau pantainya jadi kotor seperti ini. tapi kembali lagi ke pemilik alam pulau gili, kembali lagi pada masyarakat pengguna lingkungan ini. kalau mereka tidak merasa terganggu dengan itu, ya kenapa kita yang bukan siapapun harus bingung?
sayang sekali. sekali lagi, sayang sekali :(
harapanku cuma satu seh. simpel tapi mungkin berubah jadi mimpi yang besar buat pulau ini. aku cuma ingin ada investor yang beritikad baik mau membangun dan mengembangkan pulau ini, dengan kesepakatan bagus. yakni pengelolaan sampah menjadi kesepakatan pertama. jadi dia mau ngebangun lingkungan ini menjadi potensi wisata, tapi dia juga memberikan timbal balik yaitu pengelolaan sampah. kan kalau pantainya bersih untung juga di dia yang ingin mengembangkan, bukan begitu? hehe. mungkin ga ya? kita lihat saja nanti.
mungkin segini aja tulisanku soal pulau gili ketapang. dan meski kututup dengan penuh harapan, setidaknya aku ga ikut-ikut buang sampag disana waktu berkunjung kemaren.
(kumpulan sampah bareng teman-teman kubuang di daratan)
inilah foto teman-teman yang bersamaku waktu jalan-jalan ke Pulau Gili Ketapang.
dan ini
foto pertama itu mirza dan echa sedang berada diatas kapal. kami sedang dalam perjalanan pulang dan kepanasan karena tepat tengah hari, kami sedang dalam survey dinas perhubungan untuk sebuah dokumen pengembangan pelabuhan pulau gili ketapang.
foto kedua itu aku sendiri, nanda (dengan tinggi yang sebenarnya tidak representatif kalau berdiri disebelahku >.<), tito, septyas, indah, dan abdus. kami berada di pulau gili ketapang untuk melanjutkan survey abdus yang kebetulan mengambil judul tugas akhir mengenai permukiman di pulau ini.
sekian.


2 komentar:

Endy-FidiComp mengatakan...

Lagi buka Google Earth (11-09-2016) dan baru tahu kalau ada sebuah pulau kecil tapi padat di Utara Probolinggo. gak ada namanya trus ganti buka Google Maps, sami mawon tak bernama kecuali ada tulisan Gua Kucing di ujung timur pulau. Ku klik ternyata bernama Pulau Gili Ketapang.

blueskyover mengatakan...

oh ya Pak?
sya baru tahu kalau hingga 6 tahun pasca saya kesana pulau tersebut masih tidak terdeteksi..even Google Earth..
semoga segera dipublish yaa.. masa kalah dengan Bawean utara Gresik atau Karimun Jawa utara Jepara hehe