30 Nov 2013

Lagi Lagi..

perjalanan kali ini pilu lagi..
tangisanku tak berhenti lagi..
kerinduan yang membuncah pada beliau lagi..

Abah pergi terlalu cepat.
terlalu pagi.
terlalu dini.
aku masih sangat membutuhkan pelukan, senyuman, pertanyaan-pertanyaan penenangnya di akhir hari sebelum tidur.

ah... Abah. fiya kangen.

"andaikan kau datang kembali, jawaban apa yang kan ku beri?"

28 Nov 2013

Cinta, Kenapa Begitu Sulit?

Sudah lama rasanya bahasan-bahasan macam ini terpendam dikepala. 
Jejak tur bekasnya sih ada, tapi kenapa nggak pernah bisa diungkapkan di kalimat dan kata, itu yang masih bikin bertanya-tanya.

Sedikit geram rasanya dengan cara orang indo menyikapi sebuah kebijakan baru. Apalagi jika mereka menentang, ga sependapat dengan kebijakan yang diterapkan gitu. Cenderung mengedepankan emosi, kasar. Duh. Salah ga ya kalau aku sebut perilaku tersebut kurang berpendidikan? Kayaknya sih sah aja kali ya. Maklum, selama ini di pendidikan sarjana aku bukan aktivis kampus yang hobi menyuarakan pendapat dengan lantang sih. Jadi belum tau batasan apakah yang diperlukan untuk unek-unek macam ini.
Padahal kalau diinget, aktip di kegiatan mahasiswa ya aktip. Tapi kok urusan politik rada ogah, ya?
Hehe itulah alasannya jadi cupu bersuara lantang gini.

Atau, njenengan yang lagi baca, tau ndak? 
Infokan ke saya ya. Via sms, whatsapp, atau kalo nggak tahu kemana, bisa via komen dibawah. Asal nggak via shafarani, itu nama saya. Hehehehe :p

Hal-hal yang ingin saya bahas disini kebetulan lagi ada contohnya yang lagi 'hot'. Yakni pemberlakuan jalan searah oleh walikota terpilih baru Kota Malang, H. Anton.
Bisa dibayangkan, ada pro dan kontra terkait dengan kebijakan baru ini. Kalau sempet jalan ke daerah di lokasi kebijakan baru diterapkan, bakal kelihatan kalau ada beberapa pihak masyarakat yang ngerasa dirugikan dengan kebijakan Abah Anton -panggilan beliau waktu kampanye- yang menerapkan beberapa jalan protokol dan vital di kawasan pendidikan Malang dijadikan satu arah.
Spanduk penolakan, caci maki, hujatan, permintaan ganti rugi terpampang dimana-mana. Setidaknya itu yang aku denger dan baca, maklum belum pulang kampung ke Malang sebulan semenjak kebijakan diterapkan ini.
Heboh deh intinya.

Kalo dari sisiku, ada hal-hal yang setidaknya belum mereka lakuin, dan keburu melakukan aksi protes macem itu. Mungkin beberapa hal.ini menurut sebagian orang, terutama yang dirugikan, akan terasa buang waktu dan nampak bodoh sih. 
Tapi yah ga ada salahnya mengesampingkan emosi dan mulai mengintip serta mempertimbangkan hal macem ini:

1. Pahami dulu alasan diadakannya kebijakan ini.
Sudah jadi pandangan umum kalau sebagian besar akses jalan yang kini dijadikan satu arah merupakan jalan kolektor yang kelasnya sudah harus naik. Semenjak Batu menjadi sasaran wisata utama dengan Malang menjadi akses masuk utama jalan tersebutyang sekaligus jalur lokasi pendidikan sentral di Malang jadi padat. Sementara guna lahan yang ada tidak memungkinkan hierarki jalan ini mendapatkan promosi naik jabatan. Maka pemberlakuan satu arah dengan model akses melingkar adalah salah satu jalan keluar mengatasi permasalahan dari meningkatnya fungsi jalan tersebut. 
Intinya? Yo kuwi loh Kang, kemacetan, parkir on street, pertumbuhan dan pertambahan kepadatan penduduk, memaksa jalan menjadi sangat padat. Pemerintah sudah pasti ngerasa perlu melakukan tindakan preventif sebelum semua terlambat dan Malang semakin tak hentinya diolok-olok, "Kok macet siiiiyh? Kok panas siiyhh?" *alah

2. Tunggu efek positif-nya dengan bersabar
Yang namanya kebijakan baru tidak selamanya langsung kelihatan efek positif. Kebijakan yang ada masa kini kayaknya lebih disusun untuk memperbaiki dan mengarahkan pada pengembangan, bukan lagi menciptakan sistem baru. Lihat apa yang dilakukan Pak Jokowi pada Kota Solo, contohnya.
Dari sinilah aku ngambil pernyataan bahwa manusia Indonesia mengedepankan emosi daripada kepala dingin kalau menghadapi masalah yang berkaitan dengan materi yang dimilikinya. Maen protes lah, maen demo lah, maen bakar lah. 
So pasti ada yang nyangkal nih kata-kata macem, "emang situ pernah ngerasain kaya sini!? haah?!" nah kan emosi kan.
Hehehe.

Kalau aku perhatikan, sebagian besar subjek pemberi aspirasi dengan emosi yang sedang kubahas ini adalah pemilik fasilitas perdagangan jasa, sebagian besar. Mereka, bisa dilihat, merasa dirugikan karena berkurangnya pendapatan normal, dan merasa tidak mendapat keuntungan apapun dari kebijakan ini.
Boleh kusanggah?
Well Bapak dan Ibu, setidaknya...belum. Bukan tidak.
Allah tiada memberi beban yang hambaNya tak sanggup pikul, bukan?

Iya, aku juga alhamdulillah tahu kalau Rasulullah berkata bahwa 9 dari 10 pintu rezeki adalah dari berdagang. Dengan kata lain menurutku, jika seseorang telah mendedikasikan afiliasi hidupnya untuk melaksanakan perdagangan atau jual beli, dia haruslah cinta dengan okupasinya ini.
Cinta yang sepenuh hati, cinta yang hingga malam menjelang, cinta yang dikarenakan Allah, cinta untuk mendapatkan rizki yang halal untuk menghidupi orang-orang yang dihidupinya.

Kalau berkenaan dengan masalah kebijakan, sedang dimanakah cinta itu? Mengapa jadi begitu sulit?

Banyak yang bilang, cinta itu buta.
Sudah banyak bukti mengatakan, kerja dengan rasa bermain beda banget rasanya dengan main berasa kerja. Alasan utamanya ya jelas kecintaan itu sendiri terhadap sesuatu yang kita tekuni bukan?

Bukankah halangan itu Allah kasih buat menguatkan iman dan keyakinan kita bahwa rizkiNya tidak terputus hanya dengan berlakunya jalan satu arah di daerah Kecamatan Lowokwaru Kota Malang ini?
Astaghfirulloh. Maafkan apabila aku lancang berkomentar mengenai hal ini.
Tapi untuk satu sisi hati ini, mengapa jadi tertutup oleh emosi?

--pasti lagi-lagi ada yang bilang "emang situ tau rasanya?! haaah?!"--

Jika Kau Membaca

hai, jika kamu baca kertas ini, berarti kita sudah sampai diujung jalan.
jangan coba hubungi aku, jangan ingat kalau kita saling kenal, tidak usah bertemu lagi, palingkan mukamu dariku apabila kita berpapasan satu waktu nanti.
aku sudah melupakanmu, semoga kau juga.
semoga kau bahagia dengan hidupmu, maaf kalau kita pernah berjumpa.
aku, kamu dan waktu adalah paduan yang salah dan selamanya tetap salah, belajarlah lakukan hal yang sama.
bye.

23 Nov 2013

Jejakmu, Ksatria..



Hai Ksatria, sudah lama rasanya kita tidak berada dalam satu mimbar pertemuan.
Aku merindukanmu, yah rindu yang seperti biasa. Rindu yang tertahan nggak pernah kusampaikan. Sekalinya kusampaikan jawabanmu selalu nggak menenangkan sih =(

Aku sehat dan bahagia disini, sehat semakin berlemak, sehat dan selalu tersenyum.
Aku ingat kata-katamu yang pernah bilang “nggak usah diet, kamu udah kurus” dan aku tertawa.
Lucu.

Banyak orang bertanya, apa aku sering menemuimu dalam mimbar bincang kita yang biasa? Apa aku nggak merindukanmu? Apa hati ini masih selalu menyebutmu?
Jawabannya masih sama kok. Jawabannya ternyata nggak berubah. Aku sudah mengeceknya dan memastikan apa itu berubah? Nggak kok ternyata.
Aku setia, masih. Bergantung dan menggantungkan hati ini padamu.

Sedikit badai indah dari Tuhan kemaren malah ingin aku ceritakan kepadamu. Betapa bahagianya aku mengalaminya, betapa bersyukurnya, dan sekaligus betapa sedih luar biasanya aku nggak bisa melalui ini bersamamu.
Masihkah kau puasa sunnah seperti biasa? Tanpa kuingatkan dan kubangunkan sahur?
Masihkah kau mau menjadi imam sholatku diruangan 2x1.5 meter itu seperti biasa?
Ah, sakit rasanya mengingatmu. Tapi aku bahagia.
Sahur susu strawberry? Hehe =)

Dan disini, aku suka sekali jus strawberry.
Seperti seseorang pernah bilang padaku, makan/minum favorit orang tersebut akan sedikit menggantikan ‘keberadaan’ orang tersebut.
Saat itu, aku berharap kamu ada disini. Jadi aku pesan jus strawberry.
Beberapa saat setelahnya, aku sangat ingin kamu ada disini, jadi aku memesan mix jus strawberry-apel.
Semuanya favoritmu.
Tapi maaf aku masih belum bisa makan pedas. Penyakit itu masih menghantuiku.

Hai Ksatria, film favoritku sudah tayang. The Hunger Games: Catching Fire.
Sedih sekali kamu nun jauh disana. Aku berharap kita bisa nonton bareng.
Sore ini aku mengajukan usul padamu, bagaimana kalau nonton di hari dan jam sama? Biar kita tetep nonton bareng =)
Ah betapa aku kehilangan keberadaanmu disini. Betapa aku kehilangan punggung kokoh itu.

Tapi kamu bilang malam ini kamu sudah akan nonton. Yaudahlah ya =)
Masih ada film Hunger Games sequel ketiga. Aku berharap itu bersamamu.

Lihatlah betapa jejak keberadaanmu masih ada disini.
Sengaja kubawa kesini sih. Biar aku nggak terlalu jatuh kedalam “jebakan betmen” seseorang.
Sudah jatuh sih, sudah luka, sudah sangat suka. Dan saat terjatuh dan terhempas badai,sakitnya luar biasa. Sedihnya luar biasa. Kamu bisa tanya siapapun yang mengerti masalahku disini.
Tapi, aku mencari cara menggengam tanganmu. Agar hati ini nggak berpindah.
Sampai saat ini, aku masih merasa bisa menggenggam tanganmu. Mengikuti langkah-langkah kokohmu.
Aku mencoba berpikir ala kamu. Mencoba menjadi seseorang sepertimu.
Penuh senyum dan guratan sedih yang terhapus secara bersamaan.
Betapa hebatnya seseorang kamu, seseorang Ksatria, dimataku.

Dahulu, kini, mungkin --always pray to Allah-- hingga nanti.

Tahukah kamu? Ceritanya terlalu panjang.
I wish I was her, Ksatria.
I wish I was her. 
I wish I was..dia, yang lagi ada pada jarak beberapa jam dari sini mengemban tugas sebagai seorang Ibu dari seorang anak.
I really do.
(Sakhrukh Khan dalam Kal Ho Naa Ho mode ON nih--suka banget jadi dia)

Sudah maghrib, malam minggu lho ini =D 
Akan menjadi malam minggu yang sangat indah dengan buku-buku pengetahuan umum yang 8 tahun lalu terakhir kali kupegang. Hehe.

17 Nov 2013

Hey Kamu

Hey kamu..
hujan turun lagi, dan aku ingat betapa bingungnya kamu akan hujan..membuat kita akan basah kuyup, tanpa adanya mantel pelindung dimotorku.
Di kala itu, aku tertawa.
Kamu konyol.

Hey kamu..
aku masih ingat saat perjumpaan kita pertama,
kamu nampak angkuh, sok pinter, metuwek, irit banget kalau ngomong..
yah tipikal orang-orang itu pada umumnyalah yaaa..
njelehi ngerti gak??! -___________-"

Hey kamu..
semakin kesini, kok kayaknya kamu makin berubah.
ini kamu yang sebenarnya, apa bukan?
kan aku belum kenal kamu.
nggak tahu mana bener mana salah.
tapi tetep,, smile ajalah ya =D

Hey kamu..
aku suka kamu pada pandangan pertama.
tapi makin kesini..aku sadar aku harus mundur.
namanya juga hidup.
namanya juga cinta.
namanya juga belajar.
dan aku orang baik-baik.
masih tetap orang baik-baik, sejak 25 tahun yang lalu.

Hey kamu,
aku masih tersenyum oleh beberapa tingkah culun dan bodohmu.
aku senang, dan senang menyukaimu.
aku senang, meski harus dihentikan, aku senang.
maaf yaa sudah mengata-ngataimu bodoh.
eh aku bilang bodoh sambil tertawa kok.
ya karena kamu bodoh...hahaha =D

Hey kamu,
tetaplah disana ya. diujung jalan itu.
jangan beranjak.
jangan jadi orang nakal.
sholat dan sunnah penuhilah.
minum susu jangan lupa.
dan bawa payung kalau-kalau kakimu lelah saat hujan datang.

Hey kamu,
maaf dan terimakasih.
I love you, I love for being loved, and I love the way it goes to us.

16 Nov 2013

Jogjakarta Kotanya Abah Kami

Holaaa.. Assalamualaikuuumm!
First I'd like to say thanks a lot buat Blogger for Android. Dulu udah sempet install sih di hape yang lama, tapi karena kemampuan hape yang dulu ga mumpuni, jadilah saya uninstall.
Hingga hape yang ini sudah hampir setengah tahun lebih menemani saya (yah meski mau ganti hape lagi saking lemotnya--maklum bakul pulsa) akhirnya saya cobain untuk install.
Semoga bisa eksis di blog lagi =D

Hari ini diawali dengan perjalanan ke Magelang, Borobudur tepatnya.
Meski singkat dan disana cuma dapet ngobrol ama pak Polisi, yah gapapalah yaa.. Next time I'll catch my own sunrise at there. I promise!
Seru banget.. disana lagi ada persiapan acara Lari 10km yang diadakan besok. Fighting buat yang ikutan lari besok yaaaaaa...
Sayangnya aku ke Magelang bukan buat kejar-kejaran ama pelari lain.
Ke Magelang mau kejar sunrise kook, yang sayangnya ga aku dapet pagi tadi.

Gapapa ya Nikolas, kita bisa kencan berdua next time. Eh bertiga ding, ama Bebiblue.
--kepikiran buat nabung beli lensa buat Nikolas, tapi kapaaan? hahaha--

Balik lagi ke kota Jogja.
Pulang-pulang agak gerimis ini tadi.
Saking ngantuknya, aku ketiduran sampai hampir kehilangan waktu sholat dhuhur. Bangun-bangun udah 1.30 pm aja..!! Gara-gara semalem asyik main Onet sampe jam 1 dan harus bangun subuh buat mangkat nglaju (bahasa orang jogja untuk budhal alias berangkat alias going to) ke Magelang.
Tadi setelah makan siang di Ayam Cobek selokan, aku dan Edo mampir bengkel di Jakal KM 6 situ buat beli karet tali.. Apa ya namanya? Karet yang fungsinya buat naleni jas hujan just in case motormu ga punya jok dalam itu loh.
Ini aku lampirkan gambarnya.
Tiba-tiba Edo nyeletuk "Beli ginian marakne eling Abah yo Mbak,"
Langsung tercetus ide buat cerita di blog deh. Gara-gara laptop lagi dipake mainan counter strike ama Edo, jadinya saya berkreasi via Blogger from hengpong.

Moment inget almarhum Abah tadi sempet bikin kami sama-sama terdiam sebentar. Betapa beliau seorang figur Ayah yang udah lama banget ga kami rasakan disekitar kami keberadaannya. Udah 14 tahun lamanya aku dan Edo berpredikat Anak Yatim.
Yah meskipun di hati kami, Abah bakal selalu ada sampai kami mati nanti, tapi ga jarang kami tiba-tiba kangen beliau kaya ini tadi.
Dulu motor yang Abah punya itu motor kantor dari Mama, Honda win 100 ituloh. Sayang dulu kami ga punya kamera atau apapun yang bisa merekam keberadaan motor tersebut ya. Kamu yang penasaran monggo lihat di mbah Google ajadeh. Hehe.

Sama, eh, mirip keadaannya sama motor Edo yang sekarang dia bawa PP magelang-jogja. Tapi Edo pake Honda Megapro..
Kebiasaan yang sama, mengikat jas ujan di jok depan / belakang, dengan karet. Kondisional. Kalo pas gonceng orang ya di tanki bensin nyantolinnya. Kalo sepedaan sendiri ya di belakang. PERSIIIISSS..ama apa yang Abah biasa lakukan.

Kangen Bah =(

Hal yang paling aku kangenin adalah moment saat kami belanja kulakan barang dagangan buat dijual kembali di warung kelontong kami dirumah.
Dulu..
Pernah sekali, Fiya kecil yang tomboy merengek minta dibelikan mobil-mobilan.
Harga mainannya seribu rupiah. Harga yang lumayan jadi keuntungan Abah jualan.
Fiya kecil terus merengek tak henti di toko grosir tempat Abah kulakan.
Dengan senyum Abah yang tenang, beliau buka dompetnya yang hanya menyisakan bon-bon tagihan belanja barang dagangan. 5 menit lamanya beliau merogoh kesana kemari dompet lusuh itu.
Akhirnya seperti menemukan harta karun, didapatnya koin seribu rupiah. Fiya kecil riang dengan mainan mobil-mobilannya.

Hari itu Abah dan Fiya belanja beras gula dan minyak untuk dijual lagi di warung. Pulang sekolah dijemput Abah dengan Win 100nya merupakan kebanggaan saat itu. Karena Fiya kecil biasa naik angkot ke rumah Mbah Uti lalu dijemput Mama sorenya. Jarang sekali Fiya kecil dijemput oleh Abah lalu diajak beliau menemani beli barang jualan warung.
Entahlah agak lupa kelanjutannya, ketika Fiya kecil sadar, Abah dan Fiya sudah tergeletak tengah jalan. Barang dagangan tumpah ruah kesana kemari. Sepertinya motor Abah terpeleset oleh aspal baru di jalan kembar perumnas kami.
Abah datang menghampiri, mengusap dengkul Fiya, sambil bilang
"mbak gapapa? jangan bilang mama ya, nanti mama marah"
..................

Abah.. Kangen =(

17 tahun sesudahnya, dengan kuasa Alloh. Kami dua putra putri Abah, Fiya dan Edo, berada dikota dimana beliau menghabiskan masa kuliah menempuh gelar sarjana-nya. Dengan kuasa Alloh, kami di Jogjakarta sekarang.
Edo di Magelang sih. Tapi seringkali dia habiskan weekend di Jogja. Seperti hari ini.

Kadang waktuku habis buat membayangkan dan bertanya-tanya.
Apa Abah pernah berdoa dan meminta ke Alloh ya, agar kami diletakkan disini?
Bagaimana Jogja dulu waktu Abah muda disini?
Apa Abah seneng disini?
Dimana tempat favorit beliau ya?

Well Bah, inilah kami sekarang. Muda, bahagia, dan berada dikota Abah dulu.
Seringkali ketika berkendara sendirian dengan Bebiblue, aku  sempatkan lewat IAIN, tempat Abah dulu kuliah.. IAIN yang kini telah menjadi sangat megah.
Apa dulu Abah sekolah disana, IAIN sudah semegah itu Bah?

Abah.. Kami kangen =)

Dengan ijin Alloh, dengan ijin alm. Datuk (yang selalu menjaga kami berdua--heran juga kenapa aku dan Edo tidak pernah berjumpa dengan beliau, tapi banyak orang berkata kami selalu dijaga oleh Datuk), dan dengan ijin alm. Abah.. ijinkan aku dan Edo menyelesaikan studi kami disini,
segera bertemu jodoh (eaaa..aamiin) dan segera kembali ke Malang berkumpul dengan Mama ya..
InshaAlloh.

=)

14 Nov 2013

Sapa Aku Saat Senja (2)

Sapa Aku Saat Senja bagian pertama ada disini

[masih dengan backsound suaraku sendiri - you may hear my voice here]

Kita ternyata memang tidak untuk bersama.

Hal itu kenyataan.

Sudah jangan mencoba mengelaknya.

Kau seharusnya disana, dan aku seharusnya tidak menemukanmu.
Aku seharusnya tidak boleh sempat berharap kau memiliki rasa yang sama.
Meski ternyata kau mungkin memiliki rasa yang sama, aku tidak bisa menerimanya.

Aku sudah lama merelakanmu.
Meski rasanya seperti melepas nyawaku sendiri saking sakitnya,
Namun iya, aku sudah mencoba ikhlas.

"Waktu (akan) mengajarkan aku lupa,"

Kemarin, aku terus mencari cara untuk melupakanmu.
Hingga kinipun, aku terus berusaha keras melupakanmu.
Pernahkah kau mendengar kata-kata,
"Sesibuk apapun seorang wanita, dia tidak akan berhenti memikirkan seseorang yang dia cinta?"

Iya, itu benar.
Karena aku melihat jawaban pertanyaan itu di mata ibuku.

Sialnya kini aku juga melihatnya dimataku, saat memikirkanmu.

Aku, seorang wanita, mencintaimu. Tapi takkan pernah mampu tuk punya kekuatan mengutarakannya.
Jangankan mengutarakan, memberimu tanda saja aku tak pernah mampu.

Yasudah, bodoh ya bodoh saja.

Hey kamu, jangan tukar cinta dengan derita! (based on lirik lagu Ribas diatas yang lagi kunyanyikan)

Jogjakarta selalu hujan, apakabarmu hari ini disana?
Sehat kah? Senang kah?
Tidak lupakah kau untuk minum susu?
Sampaikan salamku pada malam-malam saat kita bersama..

Senja sore tadi adalah senja yang indah yang Dia anugerahkan padaku.
Harum tanah, angin segar..
Langit yang berwarna biru dan abu-abu cerah.. warna favorit untuk tersenyum,
dan juga landscape-landscape indah untuk kuambil,
Untuk terbingkai cerita dalam November Rain dengan Nikolas-ku tersayang..

Sayang saja kau tidak sedang bersamaku.
Sayangnya.. kau tidak untuk bersamaku, mungkin.

Semoga hidupmu bahagia.

Semoga Allah bersamamu.

Ingatkah engkau pada bahu lemah ini?
Tempatmu bersandar dan bercerita tentang...cinta.

13 Nov 2013

UP UP UP!

Well, roda sudah ditengah.

Kembali ke masa 3tahun lalu nih, kembali berjuang dengan mimpi-mimpi dan
dejavu.

Hey kamu, terus semangatin dan ingetin aku ya!

Meski jauh, meski sakit, meski harus berkantung mata.

=)

11 Nov 2013

Meracau Jadi Nggak Usah Dibaca

[backsound - Chrisye Kala Cinta Menggoda]

Malam ini hujan lagi. Nggak kenapa-kenapa sih, hanya kok ya sesuai ama yang ada didalam kepala gitu suasananya. Jadi klooppp, luar dalem.

Apa ya? 
Fase hidup nggak selalu seperti yang kita inginkan. Jadi aku sedang merasa difase yang paling bawah alias lagi jatuh tuh tuh tuuuh....
Tapi kata ustadz Felix, jatuh tujuh kali, bangkit delapan kali
It's a must! Langsung berbinar-binar aja mata waktu ngelihat tweet si Ustadz soal itu tadi siang. Meski simpel, tapi emang bener.

Lagi berada di fase dimana kerasa banget kalau sayangnya Allah itu menuntut untuk tetep kuat ya, meski bawaannya kepengen nangiisss mulu aku ni. Nggak cuma hari ini, tapi udah berminggu-minggu lamanya aku mendam perasaan sesak ini.

Aku ni seringkali punya emosi yang meluap-luap, seriiing banget.
Jadi ada kalanya, dalam masalah ini, aku menyumpahserapahi diri sendiri macem, "Kenapa harus sekarang? Kenapa aku sih? Kenapa dia? Kenapa....@#$#^#!@!$%$&*%#^&$%" gitu terus sepanjang hari.
Membuat progress thesis masih enggak beranjak dari angka 5% aja dari minggu lalu.

Karena ini semua disebabkan oleh satu masalah, jadinya seringkali setelah menyumpah-serahapahi diri sendiri kaya kalimat diatas, aku menyalahkan si obyek sumber masalah. Aku kutuk dia dengan berbagai macam kutukan, aku olok-olok, sampe capek.
Lalu, yah ujung-ujungnya nangis.

Selama beberapa minggu ini, tiap bangun pagi acaranya adalah memotivasi diri sendiri. Mengatakan semua baik-baik aja. Dan sekaligus juga menanamkan pikiran bahwa ketika ini udah terlalui, aku lulus ujian yang Alloh kasi, dan aku bakal naik kelas.
Lalu hari-hari penuh pikiran itu berjalan, dan yah tetap memuakkan.

[masih dengan backsound - Chrisye Kala Cinta Menggoda]

Apa masalahnya, yah nggak perlu diumbar disini lah ya. Bukan saatnya dan belum saatnya. Masalah hati, logika, dan kenyataan.
Pahit kan fiy?
Sakit kan fiy?
Sesak kan fiy?
Pusing kan fiy?

Jawabannya, IYA. Sampe mimpi setiap malam tuh cuma mimpi buruk aja.
Mimpi kamu, si obyek masalah. Mimpi Ksatria Perjalanan yang perlahan-lahan meninggalkan aku.
Mimpi yang bikin sesak napas.

Sedihnya nggak bisa nonton Catching Fire yang premiere di hollywood 22 November 2013 besok ini bareng dia. Sedih.
Ada yang mau nemenin kah? Atau kamu, yang lagi baca blog ini? Mau kah nemenin nonton?
Karena nggak banyak orang suka ama Trilogi Hunger Games.

And well... batas proposal thesis: Bulan Desember, semakin dekat.