21 Mar 2012

Postingan Tanpa Judul

Aku bermimpi akan adanya hari indah, dimana kita telah saling memilih..
Dan jalanan basah ini menunjuk pada arah dimana kita selanjutnya melangkah,

source

Lintang menghadang penghambat langkahmu,
Tebaslah dengan tetap melihat kedepan.
Kumohon, jangan sekalipun memalingkan wajah rupawan itu dariku.

Harapanku adalah dapat mencintaimu dengan sempurna,
Dengan segala ketidaksempurnaan yang aku miliki sekarang.
Bukan sederhana, tapi sempurna dimata kita berdua.
Bukan sekedar cinta.

20 Mar 2012

Hanya Sebuah Sajak Pengurang Sesak

Akhirnya sempat juga hati ini merasa benar-benar sangat sesak. penuh pertanyaan yang nista untuk ditanyakan..
Pagi hingga penghujung pagi kembali, benak ini selalu penuh pertanyaan. Hati bertanya, kepala memikirkan bentuk kalimat pertanyaannya, nah bagian lain yang bingung harus bersikap bagaimana.
Mencoba agar semua tampak biasa, namun ini sepertinya tak akan bisa menjadi biasa. Hanya berharap semoga hari berganti dan ketika bangun di pagi hari segalanya bisa terlupa. Meski akan kembali lagi berpikir dan sesak berdesakan seperti ini. Hehe,

Oh ya, halo kamu.
Ksatria Perjalanan-ku, cahaya yang selalu kucari didalam mimpi-mimpiku yang berwarna abu-abu.
Aku berharap engkau dapat merubah warnanya menjadi biru.
Rasanya seperti sangat lama aku tak pergi menyapamu, walaupun baru saja kemarin kita bertemu.

Halo kamu, adakah kau merindukanku?
Adakah aku dikepalamu? Sepertinya waktu yang membuat kita tak mampu bertemu.
Atau memang Dia sengaja tidak mempertemukan kita saat ini, jujur aku tak berani bertanya.
Aku tak berani memilihmu untuk menjadi yang terdalam, Ksatria.
Kau tahu, letakmu terlalu tinggi dan aral melintang untukku kembali menyapamu lagi.

source
Diantara perjalanan dan kisah-kisah rantaumu, tak ada satupun yang tidak kukagumi.
Mentari terbit hanya untukmu, saat ia tenggelam, ia tunduk dan bersujud pada Pencipta
dan dia bercerita,
Disalah satu lengkung bumi ada seorang bijak berhati bersih menemani perjalananku sehari penuh,
Kusapa ia saat sinarku mulai menyinari tubuh-tubuh yang baru terbangun,
Salam hangatku padanya, sampai jumpa, ketika rembulan menggantikanku bertahta.

Perjalanan itu, seluruh kisah perantauan itu,
Adakah tujuanmu mencari patahan tulang yang sempat hilang?
Sungguh malu, sungguh aku tak memiliki daya,
Walau hanya untuk mengggumamkan pertanyaan-pertanyaan ini.
Kodratku tak disana, bukan untuk disana saat ini.
Semoga ada engkau menanti diujung perjalananmu.

Setidaknya, diantara rasa kekaguman yang memuncak ini,
Ada rasa syukur padaNya telah memberi hati ini kesempatan,
Untuk belajar mengenai cinta, dan mencintai.
Dilukai, namun bukan untuk kembali melukai.
Semoga ini yang terakhir dan takkan ada yang terbuang dariku hanya sia-sia.

16 Mar 2012

Sudah Aku Niatkan Untukmu

Selama ini aku berusaha untuk tetap bertahan,
tidak bertanya, dan menahan pertanyaan itu tetap berendam dikepala.
Entah jawabannya tidak ada,atau memang tanpa dijawab seharusnya aku sudah mengetahui..
Bahwa dia berharap akan sesuatu yang menjadi impiannya.

Mohon maaf apabila terkadang aku tak mampu berada setara,
bukan tak ingin, atau merasa tak mampu.
Hati ini hanya memilih jalan yang bukan dijalanmu, tapi aku tak ingin melepasmu pergi,
taukah kalau pilihanku tentangmu itu sebenarnya sangat menyakitiku?

Setiap untaianku memiliki arti,
entah bagimu, untuknya, ataupun untuk mengolok diriku sendiri..
Setiap kata-katanya pasti ada dan hidup untuk memberiku makna.
Agar suatu waktu ketika aku membacanya lagi, aku mampu mengingat letak dan keberadaanmu,
apa yang aku rasa, dimasa saat aku menciptakannya.

Berharap aku tak menunjukkannya langsung,
agar kamu dan dirinya mengetahui bahwa untaian ini untuk kalian.
Memilih untuk tetap terselubung,diantara semua hal yang sudah terpaksa aku buka.
Berharap untuk tetap tertutup, dan memilih untuk tidak tertunjukkan, sebenarnya tidak perlu, bagi dunia.
Namun meski perlunya sebesar nyawa, bagiku.

Seringkali aku memohon maaf pada Tuhan, karena mendoakanmu.
Memaksa untuk hal yang (kurasa) sepertinya sedang tidak menjadi jalanmu..
Aku terkadang menangis untukmu, memohon agar Tuhan Yang Maha segala menyampaikan rasa ibaku, rasa sayang yang terlampau berlebihan ini,
dan rasa cinta yang sebetulnya belum perlu untuk kutunjukkan sekarang,
agar kau selalu berada pada jalan itu.
Salahkah apabila ada nama-namamu disetiap doa?

Pilihan yang tepat adalah meninggalkanmu sejenak,
merasa penting untuk tidak melulu mengetahui keberadaan dan kondisimu..
Ataupun mencoba merindukan dirimu, dan dia, kalian yang aku sayangi diluar batas takdir umur ini.
Bismillah, harapanku hanyalah masaku dimasa itu segera datang,
merasakan tak lagi berada pada atmosfer nafas kalian.
Bismillah, aku sudah niatkan.