24 Sep 2015

September

Langkahku terhenti sejenak, melihat senyum.
Langit biru kembali menuntun.
September menyapa.

Keyakinan ini tidak redup,
Tetap berada dalam batas, meski terpaksa.
Tetap ada dalam batas, walau tak bisa.

Kembali ke hari dimana suratnya kau baca.
Ku pilih jalan lain, agar kau tak lihat malu ku.
Aku tertawa, patah hati, juga remuk redam.

Awan putih sejajar kaki,
Melangkah pergi dari sakitnya diri.
Hujan hangat menutup september.